Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Berbagai jenis kegiatan ekonomi hingga Juli 2016, Kota Samarinda menyerap kredit untuk modal kerja tertinggi dari semua kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur, yakni mencapai Rp23,916 triliun dari total Rp66,095 triliun.

"Serapan kredit berbagai kegiatan ekonomi di Samarinda sebesar itu memberikan sumbangan 36,18 persen dari total kredit yang terserap di Kaltim," ujar Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilkan Provinsi Kaltim Harry Aginta di Samarinda, Senin.

Daerah dengan serapan kredit tertinggi kedua adalah Kota Balikpapan dengan nilai Rp22,789 triliun atau memiliki andil 34,48 persen. Disusul serapan kredit di Kota Bontang yang senilai Rp7,295 triliun atau 11,04 persen.

Untuk Kabupaten Kutai Kartanegara berada di posisi keempat dengan nilai Rp2,362 triliun atau memiliki andil 3,57 persen, dan di posisi kelima adalah Kota Tarakan dengan nilai Rp2,086 triliun atau 3,16 persen.

Kredit sebesar Rp66,095 triliun tersebut dikucurkan oleh ratusan perbankan baik bank milik pemerintah daerah maupun swasta yang tersebar di Provinsi Kaltim.

Total jaringan kantor perbankan di Kaltim mencapai 715 unit dengan rincian 16 kantor pusat, 119 kantor cabang, 432 kantor cabang pembantu, dan 148 kantor kas.

Sedangkan sektor ekonomi yang dilakukan dalam menyerap kredit sebesar Rp66,095 triliun itu, nilai terbesar adalah untuk rumah tangga dengan besaran Rp22,597 triliun atau 34,19 persen, kemudian sektor perdagangan dengan serapan Rp13,278 triliun atau 20,09 persen dari total modal usaha yang terserap dari perbankan.

Sektor terbanyak ketiga yang menyerap kredit bank hingga Juli 2016 adalah industri pengolahan dengan nilai Rp7,098 triliun atau 10,74 persen.

Berikutnya sektor real estate dan jasa perusahaan dengan serapan kredit Rp3,598 triliun atau 5,99 persen, disusul sektor konstruksi menyerap modal usaha Rp3,747 triliun atau 5,67 persen.

"Serapan modal usaha terbanyak selanjutnya adalah sektor pertambangan dengan nilai Rp3,694 triliun atau 5,59 persen. Masih banyak sektor lain yang juga mengandalkan jasa bank untuk modal usaha, seperti sektor pertanian, jasa kemasyarakatan, akomodasi dan makanan minum, serta sejumlah sektor lain," ujar Harry. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016