Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dalam upaya mengantisipasi terjadinya inflasi di daerah, Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus melakukan evaluasi dan pemantauan harga komoditi di pasar-pasar.

Kebijakan itu ditegaskan Sekretaris Provinsi Kaltim yang juga Ketua TPID Kaltim  Rusmadi terhadap langkah-langkah dan upaya jajarannya dalam pengendalian inflasi di daerah.

Menurut dia, operasi pasar yang dilakukan instansi terkait hanya salah satu upaya dalam mengatasi terjadinya kenaikan harga.

“Namun, kami selalu melakukan evaluasi secara terus menerus di pasar-pasar. Bahkan menit demi menit terus dilakukan pantauan,” katanya dihadapan awak media di Rumah Jabatan Sekprov Kaltim, pekan lalu.

Sehingga lanjutnya, apabila terjadi kenaikan harga maka pihaknya mengetahui secara pasti komoditi apa dan situasi bagaimana yang memicunya.

Berikutnya, pemerintah melalui tim pengendali dapat membuat langkah-langkah konkret dalam mengurangi bahkan mengatasi kenaikan harga tersebut.

“Tidak perlu menunggu terjadi kenaikan harga baru dilakukan operasi pasar. Tetapi operasi pasar akan dilakukan pada situasi kalau memang diperlukan,” jelasnya.

Rusmadi mengakui inflasi memang terjadi di Kaltim sebagai imbas memasuki ramadan maupun pelaksanaan hari-hari besar keagamaan. Karena tinginya permintaan (demand) daripada ketersediaan komoditi (supply).

Namun demikian ujar Rusmadi, inflasi yang terjadi khusus di beberapa kota tidak terlalu signifikan atau kenaikan harga masih dapat dikendalikan dengan upaya memenuhi ketersediaan komoditi. (Humas Prov Kaltim/yans)   

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016