Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Kebakaran menghanguskan 10 rumah di tiga RT, Jalan Rajawali Dalam, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kota Samarinda, Minggu sore.

Selain menghanguskan 10 rumah, kebakaran yang terjadi di RT 10, RT 11 dan RT 14, Kelurahan Sungai Pinang Dalam juga menyebabkan satu orang terluka dan satu warga mengalami shok serta dua relawan pemadam kebakaran sesak nafas.

Kepala Seksi Operasional Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Abdul Rahman di Samarinda, Minggu malam mengatakan kebakaran mulai berlangsung sekitar pukul 16. 00 WITA menyebabkan 17 kepala keluarga (KK) atau sekitar 63 jiwa terpaksa kehilangan tempat tinggal akibat rumah-rumah mereka hangus dilalap api.

"Kawasan yang terbakar seluas 30x40 meter bujur sangkar," katanya.

Petugas pemadam kebakaran, tambah Abdul Rahman, sempat kesulitan memadamkan kobaran api akibat akses jalan menuju lokasi sangat sempit ditambah banyaknya warga yang bergerombol memadati lokasi kebakaran.

Kebakaran kata Abdul Rahman akhirnya dapat dikuasai satu jam kemudian atau sekitar pukul 17.00 WITA setelah BPBD Kota Samarinda mengerahkan tujuh unit mobil pemadam yang terdiri, empat unit mobil tangki dan tiga unit portable.

"Kebakaran dengan cepat menghanguskan 10 bangunan yang terdiri dari sembilan rumah tinggal dan satu rumah bangsal dengan empat pintu karena rumah-rumah warga terbuat dari kayu yang mudah terbakar. Apalagi, akses jalan menuju lokasi kebakaran sangat sempit sehingga mobil pemadam tidak bisa masuk ke lokasi kebakaran," ujarnya.

"Pada proses pemadaman, kami mengerahkan tujuh unit kendaraan yang terdiri, empat unit mobil tangki dan tiga unit portable dibantu PMK swasta serta teman-teman dari Balakar Kota Samarinda," kata Abdul Rahman.

Dugaan sementara lanjut Abdul Rahman, kebakaran tersebut disebabkan hubungan pendek arus litrik dari salah satu rumah warga.

"Penyebab pastinya, kami belum tahu dan masih dalam penyelidikan polisi tetapi dugaan sementara akibat hubungan pendek arus litrik dari salah satu rumah warga," ujar Abdul Rahman.(*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016