Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kaltim  Awang Faroek Ishak meminta agar warga Kaltim harus waspadai kemungkinan masuknya teroris dan berkembangnya paham radikal di daerah ini. Hal itu dilakukan agar tidak kecolongan dengan masuknya paham semacam Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dan tindakan radikal lain yang mengarah pada gerakan terorisme.  

“Mari kita perangi itu. Jadi, kalau ada gerakan yang mencurigakan, masyarakat jangan segan melaporkan itu kepada pemerintah maupun aparat keamanan, baik kepolisian maupun TNI. Kita harus waspada. Jangan sampai Kaltim kecolongan,” kata Awang Faroek Ishak di Stadion Madya Sempaja Samarinda beberapa waktu lalu.

Gubernur berharap permasalahan yang terjadi di Jakarta tidak terjadi di Kaltim. Apabila masyarakat menemukan hal yang mencurigakan di lingkungan masing-masing, segera laporkan kepada pemerintah. Meski demikian, Awang berkeyakinan pihak TNI dan Polri serta BIN pasti sigap mengantisipasi permasalahan tersebut.

Keamanan yang sudah diciptakan sangat baik di Kaltim, diharapkan dapat ditingkatkan, sehingga ketentraman masyarakat dalam melaksanakan aktivitas tidak terganggu. Di sisi yang lain, pemerintah juga bisa lebih tenang melaksanakan roda pemerintahan.

Gubernur juga mengajak warga Kaltim agar tidak mudah terprovokasi oleh aksi oknum-oknum tak bertanggung jawab yang bermaksud mengadu domba antarpemeluk agama. Karena itu, setiap tokoh agama dapat menolak pemuka agama yang memiliki pemahaman radikal, sehingga dapat membawa umat ke jalan yang sesat, seperti yang dilakukan Islamic State Of Iraq (ISIS).

“Kita harus berhati-hati dengan kondisi ini. Masyarakat harus peka terhadap ajaran yang dikira menyimpang dari tuntunan agama dan cenderung mengarah pada terorisme. Terpenting, kita jangan sampai kecolongan,” jelasnya. (Humas Prov Kaltim/jayv).

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016