Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pertamina sebagai penyalur elpiji tabung sudah menghitung kenaikan pasokan untuk wilayah Kalimantan, guna mengantisipasi konsumsi masyarakat saat Natal 2015 dan perayaan tahun baru 2016 yang diperkirakan naik sekitar 12 persen.
"Hingga tanggal 8 Januari 2016, perhitungan kami akan terjadi kenaikan konsumsi sampai 12 persen dari jumlah pemakaian di hari-hari lain sepanjang tahun," ungkap Humas Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI Andar Titi Lestari di Balikpapan, Rabu.
Untuk mengantisipasi kenaikan tersebut, Pertamina menambah pasokan hingga 1.205 Metrik Ton (MT) dari pasokan biasa rata-rata 1.000 MT per hari.
Dengan perhitungan konsumsi naik tersebut, Pertamina tetap menjamin kecukupan pasokan selama berlangsungnya perayaan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016.
"Kami menunjuk agen dan pangkalan�untuk siaga memenuhi kebutuhan masyarakat atas elpiji dalam kemasan 3 kg, 12 kg, ataupun bright gas," kata Lestari.
Selain itu, tambahnya, Pertamina MOR VI juga memaksimalkan peran-peran stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang sebagian di antaranya dioperasikan Pertamina.
Sepanjang tahun 2015, produk elpiji dalam tabung ukuran 3 kg menjadi yang paling rawan untuk susah didapat. Upaya Pertamina untuk mencukupkan pasokan dengan operasi pasar hanya menyelesaikan masalah dalam waktu sebentar.
"Memang tidak selalu susah didapat atau langka. Tapi, ada kalanya di waktu-waktu tertentu, elpiji `melon` di tabung 3 kg itu seolah menghilang dari pasaran," kata Gde Fauzi, warga Kariangau, Balikpapan Utara.
Dengan harga disubsidi pemerintah, elpiji kemasan 3 kg hanya berharga Rp15.000 dari Pertamina, atau dengan aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) dari pemerintah kota setempat, harga 4 tabung elpiji 3 kg jauh lebih murah dibanding tabung biru 12 kg yang harganya bisa mencapai Rp150.000 per tabung.
Menurut Fauzi, tentu saja cukup menguntungkan membeli gas ukuran 3 kg, meskipun pemerintah sudah menegaskan bahwa elpiji 3 kg itu untuk rakyat miskin.
"Untuk itu, kami mengimbau warga Balikpapan, khususnya warga mampu, ya beli gas 12 kg, biar yang 3 kg untuk yang masih prasejahhtera," ajak Asisten II Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Kota Balikpapan Sri Soetantinah, saat dikonfirmasi terpisah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Hingga tanggal 8 Januari 2016, perhitungan kami akan terjadi kenaikan konsumsi sampai 12 persen dari jumlah pemakaian di hari-hari lain sepanjang tahun," ungkap Humas Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI Andar Titi Lestari di Balikpapan, Rabu.
Untuk mengantisipasi kenaikan tersebut, Pertamina menambah pasokan hingga 1.205 Metrik Ton (MT) dari pasokan biasa rata-rata 1.000 MT per hari.
Dengan perhitungan konsumsi naik tersebut, Pertamina tetap menjamin kecukupan pasokan selama berlangsungnya perayaan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016.
"Kami menunjuk agen dan pangkalan�untuk siaga memenuhi kebutuhan masyarakat atas elpiji dalam kemasan 3 kg, 12 kg, ataupun bright gas," kata Lestari.
Selain itu, tambahnya, Pertamina MOR VI juga memaksimalkan peran-peran stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang sebagian di antaranya dioperasikan Pertamina.
Sepanjang tahun 2015, produk elpiji dalam tabung ukuran 3 kg menjadi yang paling rawan untuk susah didapat. Upaya Pertamina untuk mencukupkan pasokan dengan operasi pasar hanya menyelesaikan masalah dalam waktu sebentar.
"Memang tidak selalu susah didapat atau langka. Tapi, ada kalanya di waktu-waktu tertentu, elpiji `melon` di tabung 3 kg itu seolah menghilang dari pasaran," kata Gde Fauzi, warga Kariangau, Balikpapan Utara.
Dengan harga disubsidi pemerintah, elpiji kemasan 3 kg hanya berharga Rp15.000 dari Pertamina, atau dengan aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) dari pemerintah kota setempat, harga 4 tabung elpiji 3 kg jauh lebih murah dibanding tabung biru 12 kg yang harganya bisa mencapai Rp150.000 per tabung.
Menurut Fauzi, tentu saja cukup menguntungkan membeli gas ukuran 3 kg, meskipun pemerintah sudah menegaskan bahwa elpiji 3 kg itu untuk rakyat miskin.
"Untuk itu, kami mengimbau warga Balikpapan, khususnya warga mampu, ya beli gas 12 kg, biar yang 3 kg untuk yang masih prasejahhtera," ajak Asisten II Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Kota Balikpapan Sri Soetantinah, saat dikonfirmasi terpisah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015