Bontang (ANTARA Kalitm) - Gerakan Masyarakat Bontang Menggugat berencana menggelar aksi damai di kantor PLN Rayon Bontang, Selasa (6/10), untuk memrotes seringnya terjadi pemadaman listrik di daerah setempat beberapa waktu terakhir.
Koordinator GMBM Andi Tawakkal didampingi Eddy Purwanto dan Lukman Fadli di Bontang, Sabtu (3/9), mengatakan aksi demo damai bertujuan meminta pertanggungjawaban PLN terhadap pemadaman listrik bergilir.
"Aksi itu akan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Kami ingin meminta langsung penjelassan PLN terkait alasan pemadaman yang selama ini tidak jelas, karena secara seharusnya Bontang surplus listrik," kata Andi Tawakkal.
Menurut ia, jika memang ada kerusakan mesin pembangkit, PLN perlu menjelaskan secara terbuka pembangkit mana yang rusak dan kalau perlu mengajak perwakilan GMBM meninjau lokasinya.
Akibat seringnya terjadi pemadaman listrik, lanjut Andi, sebagian warga mengalami kerugian materiil karena barang-barang elektronik milik mereka rusak.
"Ini semua didasari ungkapan warga yang merugi dan merosotnya penghasilan mereka akibat seeringnya mati listrik," katanya.
Ada tiga tuntutan yang akan disampaikan pada aksi damai nanti, yakni meminta manajer PLN Bontang diganti karena tidak dapat menjalankan pekerjaannya secara profesional.
Kemudian, mendesak PLN mengumumkan secara terbuka pemadaman listrik melalui media masssa, dan meminta mengusut kontraktor kelistrikan yang diduga menyalahi kewenangan karena memainkan harga pemasangan jaringan listrik baru.
"PLN harus bertanggungjawab penuh kepada masyarakat karena banyak kerugian materiil yang diderita warga," katanya.
Andi juga berharap dana CSR yang disalurkan PLN diberikan tepat sasaran dan transparan kepada masyarakat Bontang.
"Selama ini masyarakat sudah cukup menderita dengan kelakuan PLN. Kami juga akan menertibkan para kontraktor instalasi yang nakal, yang tahunya memungut biaya tidak wajar kepada masyarakat," tegasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Koordinator GMBM Andi Tawakkal didampingi Eddy Purwanto dan Lukman Fadli di Bontang, Sabtu (3/9), mengatakan aksi demo damai bertujuan meminta pertanggungjawaban PLN terhadap pemadaman listrik bergilir.
"Aksi itu akan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Kami ingin meminta langsung penjelassan PLN terkait alasan pemadaman yang selama ini tidak jelas, karena secara seharusnya Bontang surplus listrik," kata Andi Tawakkal.
Menurut ia, jika memang ada kerusakan mesin pembangkit, PLN perlu menjelaskan secara terbuka pembangkit mana yang rusak dan kalau perlu mengajak perwakilan GMBM meninjau lokasinya.
Akibat seringnya terjadi pemadaman listrik, lanjut Andi, sebagian warga mengalami kerugian materiil karena barang-barang elektronik milik mereka rusak.
"Ini semua didasari ungkapan warga yang merugi dan merosotnya penghasilan mereka akibat seeringnya mati listrik," katanya.
Ada tiga tuntutan yang akan disampaikan pada aksi damai nanti, yakni meminta manajer PLN Bontang diganti karena tidak dapat menjalankan pekerjaannya secara profesional.
Kemudian, mendesak PLN mengumumkan secara terbuka pemadaman listrik melalui media masssa, dan meminta mengusut kontraktor kelistrikan yang diduga menyalahi kewenangan karena memainkan harga pemasangan jaringan listrik baru.
"PLN harus bertanggungjawab penuh kepada masyarakat karena banyak kerugian materiil yang diderita warga," katanya.
Andi juga berharap dana CSR yang disalurkan PLN diberikan tepat sasaran dan transparan kepada masyarakat Bontang.
"Selama ini masyarakat sudah cukup menderita dengan kelakuan PLN. Kami juga akan menertibkan para kontraktor instalasi yang nakal, yang tahunya memungut biaya tidak wajar kepada masyarakat," tegasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015