Samarinda (ANTARA Kaltim) - Melalui juru bicaranya Andhika Hasan, anggota DPRD dari daerah pemilihan (Dapil) II Kota Balikpapan melaporkan hasil reses masa sidang II Tahun 2015 saat rapat paripurna ke-28, Senin (28/9).

Ia menyebut masyarakat Kecamatan Balikpapan Selatan mengharapkan agar permasalahan listrik dan air bersih mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Karena sering terjadi pemadaman listrik dan air yang tidak mengalir.

"Kebutuhan masyarakat akan air bersih di Balikpapan masih menjadi masalah klasik yang hingga saat ini belum juga ditemukan solusinya. Sementara semakin hari permintaan untuk pemasangan PDAM semakin meningkat. Pemerintah harus segera memutuskan solusi tepat dan terbaik mengatasi kekurangan air baku, sehingga kebutuhan masyarakat akan air bersih dapat segera terpenuhi," urainya.

 Adapun reses yang dilakukan menghimpun aspirasi masyarakat terbagi di enam kecamatan. Yakni Kecamatan Balikpapan Kota, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kecamatan Balikpapan Utara, Kecamatan Balikpapan Tengah, Kecamatan Balikpapan Timur dan Kecamatan Balikapapan Barat.
 
Permasalahan lain, banyaknya drainase yang dikeluhan kondisinya tidak terawat, dan masih banyaknya jalan-jalan belum terbenahi, baik belum disemenisasi maupun perbaikan lubang-lubang.

"Perbaikan infrastruktur sebagai penunjang penggerak laju perekonomian masyarakat perlu dilakukan dan ditingkatkan tanpa mengurangi kualitas pembangunan," katanya.

 Politikus PDI-Perjuangan ini mengatakan, masyarakat Kota Balikpapan juga mengharapkan pemerintah memperhatikan peningkatan kewirausahaan perempuan dalam meningkatkan advokasi dan fasilitasi desa prima, terutama di Kelurahan Karang Joang.

Selain itu, masyarakat juga mengeluh semakin sempitnya lapangan pekerjaan sehingga pengangguran meningkat di usia produktif dengan berlandaskan keengganan minim minat bekerja di sektor pertanian dan perkebunan.
 
"Saat ini sektor pertanian dan perkebunan tersebut lebih mempunyai potensi tinggi untuk kemajuan perekonomian masyarakat. Mengingat, era kejayaan batubara sudah mulai pupus, ditambah lagi dengan nilai tukar rupiah yang mengalami keterpurukan," imbuh Andhika. (Humas DPRD Kaltim/adv)


Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015