Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 56 unit rumah warga hangus terbakar pada kebakaran yang melanda di dua tempat di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kalimantan Timur, Wahyu Widhi Heranata di Samarinda, Senin, mengatakan, kebakaran yang berlangsung di dua tempat di Kota Samarinda (30/8) menyebabkan sebanyak 61 Kepala Keluarga (KK) atau 229 jiwa terpaksa kehilangan tempat tinggal.

"Pada Minggu, terjadi dua kebakaran di dua tempat berbeda menyebabkan 56 bangunan yang dihuni 61 KK atau 229 jiwa hangus terbakar," ungkap Wahyu Widhi Heranata.

Kebakaran terparah kata Wahyu Widhi Heranata berlangsung pada Minggu malam di Jalan Abdul Muthalib yang menghanguskan 41 rumah yang dihuni 51 KK atau 189 jiwa di tiga RT yakni RT 06, RT 07 dan RT 08.

"Kebakaran di Jalan Abdul Muthalib yang mulai berlangsung pukul 22.00 Wita hingga 23.50 Wita tersebut menghanguskan 41 bangunan yang dihuni 51 KK atau 189 jiwa," katanya.

Sebelumnya yakni pada Minggu dinihari, lanjutnya, kebakaran juga melahap 15 rumah warga yang dihuni 10 kepala keluarga atau 40 jiwa di Kilometer 1 Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda.

"Penyebab kedua kebakaran tersebut sampai saat ini masih dalam penyelidikan polisi," ujar Wahyu.

Kepala Bidang Operasional Balakarcana Kota Samarinda Gusti Kresna Moelya mengakui, proses pemadaman pada kebakaran di dua lokasi pada Minggu (30/8) tersebut terhambat akibat minimnya pasokan air.

"Lokasi kebakaran yang berada di kawasan permukiman padat serta sulitnya pasokan air sempat menghambat proses pemadaman. Proses pemadaman pada kebakaran yang terjadi di dua lokasi itu terhambat akibat kurangnya air," kata Gusti Kresna Moelya.

Sementara, Kepala Stasiun BMKG bandara temindung Samarinda Sutrisno kembali mengingatkan warga agar mewaspadai bahaya kebakaran sebab daerah itu tengah dilanda musim kemarau.

"Suhu di Kota Samarinda cukup panas sehingga sangat rentan memicu terjadinya kebakaran lahan, hutan dan kawasan pemukiman. Jadi, kami mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan di tengah kemarau panjang yang melanda kawasan ini," ujar Sutrisno. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015