Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kontingen Kalimantan Timur tidak menargetkan medali emas pada ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) jenjang SMP dan SMA di Makassar, Sulawesi Selatan, selama lima hari mulai 3 hingga 7 Agustus 2015.

"Meskipun tidak menargetkan emas, namun kami sudah berupaya untuk memperoleh hasil yang maksimal, seperti 60 atlet peserta O2SN sudah kami karantina selama lima hari sebelum berangkat ke Makassar," kata Kabid Pembinaan SMP dan SMA Dinas Pendidikan Kaltim Deslan Nispayani di Samarinda, Selasa.

Proses karantina diharapkan agar semua atlet Kaltim mampu meningkatkan keterampilan yang dimiliki, terutama pada cabang olahraga yang dipertandingkan, sehingga mereka mampu menampilkan yang terbaik.

Dia menyadari bahwa untuk mendapat medali emas tentu sangat sulit karena tingkat persaingan di ajang nasional lebih ketat, namun diharapkan sejumlah atlet ada yang mampu memperoleh medali perak atau perunggu.

Sebanyak 60 atlet yang telah diberangkatkan ke Makassar itu, terdiri dari jenjang SMP sebanyak 38 atlet, jenjang SMA sejumlah 18 atlet, dan jenjang SMA Luar Biasa terdapat empat atlet.

Cabang olahraga yang dipertandingkan pada ajang O2SN untuk jenjang SMP ada delapan, yakni atletik, renang, bulu tangkis, bola voli, catur, pencak silat, karate, dan tenis meja.

Dari jenjang SMA terdapat enam cabang olahraga, yakni atletik, bulu tangkis, catur, pencak silat, tenis meja, dan karate. Sedangkan jenjang SMALB melombakan empat cabang olahraga, masing-masing lari 100 meter, boce, bulu tangkis, dan catur.

Menurut Deslan, olimpiade olahraga ini memiliki banyak tujuan, antara lain meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa terhadap bidang olahraga, meningkatkan kecakapan kolaboratif dan kooperatif, meningkatkan kesehatan jasmani, dan menciptakan kondisi kompetitif secara sehat.

Tujuan lainnya adalah melatih sportivitas dan tanggung jawab, untuk mengembangkan bakat dan minat siswa dalam bidang olahraga, sehingga mampu meraih prestasi semaksimal mungkin. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015