Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Insentif guru swasta, kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Asli Nuryadin, akan segera dicairkan.

"Semoga Kamis (25/6) sudah bisa mulai ditransfer ke rekening guru swasta yang sudah diverifikasi. Kami meminta maaf kepada para guru swasta atas terlambatnya insentif ini karena proses pencairannya dilakukan sangat hati-hati karena terbentur regulasi," ungkap Asli, di Samarinda, Selasa.

Terlambatnya pencairan itu, katanya, bukan karena adanya unsur kesengajaan, tetapi Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda mencari model atau aturan yang sebenarnya, agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.

"Ada beberapa hal utama perlu diketahui yang membuat insentif itu terlambat dicairkan. Kalau dulu, pencairan bisa langsung ke sekolah, tetapi saat ini dari Pemkot Samarinda ke PGRI kemudian baru ditransfer ke rekening masing-masing guru penerima insentif," katanya.

Berdasarkan hasil diskusi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI maupun kejaksaan, lanjut Asli, karena yang menerima adalah personal, maka rekeningnya juga personal atau guru yang bersangkutan.

"Ini yang membuat lambat lagi. Kalau menggunakan rekening sekolah tidak masalah. Namun karena sistemnya `by name by adress` sehingga mau tidak mau, semua guru swasta yang jumlahnya sekitar 4.600 orang, harus membuka ulang nomor rekening. Namun, proses tersebut tidak merepotkan guru swasta, karena rekeningnya dibuka secara otomatis sehingga mereka tidak perlu mengurus sendiri. Para guru hanya dipanggil ke bank untuk diverifikasi saja, bukan mereka yang mengurus," ujar Asli.

"Saat ini, dananya sudah ditransfer dari Pemkot Samarinda ke PGRI. Tinggal selanjutnya dari PGRI ke guru-guru swasta yang telah dibuatkan rekening. Semoga prosesnya lancar sehingga mulai Kamis (25/6) insentif itu sudah ditransfer ke rekening para guru swasta," ungkapnya.

Sementara, untuk insentif guru negeri kata, Asli, dalam tiga hari terkahir yakni sejak Senin (22/6) Surat Keputusan (SK) pencairannya dalam proses penyelesaian.

"Insentif untuk guru negeri agak sedikit mudah karena cukup Kepala Dinas yang membuat SK. Namun, juga agak terlambat karena berkaitan dengan rekening tadi, sesuai permintaan BPK. Yakni yang menerima guru bersangkutan atau personal dan tidak boleh masuk ke rekening sekolah tetapi rekening perorangan," katanya.

Kemudahan penyaluran insentif guru negeri, kata dia, karena sebagain besar sudah memiliki rekening Bank Kaltim, khususnya yang telah menerima sertifikasi sehingga tidak perlu lagi dibuatkan rekening tetapi hanya diverifikasi ulang.

"Sementara yang belum memiliki, akan dibuatkan lagi. Intinya, jumlah guru negeri tidak sebanyak guru swasta yang hanya sekitar 2.700 orang, termasuk yang tersertifikasi," kata Asli Nuryadin.(*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015