Samarinda (ANTARA Kaltim) – Tingkat pemenuhan kebutuhan listrik pada 2014 cukup menggembirakan. Hal ini ditunjukkan dengan rasio elektrifikasi di Kaltim telah mencapai 69 persen sesuai dengan target dengan desa berlistrik mencapai 93 persen atau melampaui target yang direncanakan, yakni 88 persen.

Hal itu disampaikan pada laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Kaltim yang disampaikan Wakil Gubernur Kaltim, HM Mukmimn Faisyal pada Rapat Paripurna ke-12 DPRD Kaltim di Gedung DPRD Karangpaci, pekan lalu.

Kebijakan pemenuhan listrik di kawasan pedesaan, perbatasan dan daerah terpencil ditempuh dengan pengembangan energi baru terbarukan berbasis potensi masing-masing daerah untuk memenuhi kebutuhan listrik.

Salah satu upaya yang telah ditempuh dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga gas yang berasal dari pengolahan limbah pabrik kelapa sawit  (PLTBG-POME) bekerjasama dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit dan PLN melalui skema bisnis saling menguntungkan.

“Hingga akhir 2014 terdapat empat pabrik kelapa sawit (PKS) yang telah membangun PLTBG POME (palm oil mill effluent/limbah pabrik kelapa sawit) dengan total daya yang dihasilkan mencapai 4,2 megawatts (MW),” jelasnya.

Pengembangan tenaga listrik dengan pengelolaan sumber daya alam (SDA) sesuai dengan misi pembangunan Kaltim untuk mewujudkan daya saing ekonomi yang berkerakyatan berbasisi sumber daya alam dan energi terbarukan.

Kebijakan Pemerintah Provinsi Kaltim ini sebagai upaya pemerataan pembangunan yang dapat dinikmati seluruh rakyat,  baik yang berada di kawasan pedalaman, perbatasan dan daerah terpencil melalui pengembangan potensi daerah setempat.(Humas Prov Kaltim/yans).

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015