Provinsi Kalimantan Timur mendapatkan penghargaan sebagai Lembaga Pemerintah Pendukung Program Halal pada ajang Indonesia Halal Industry Award (IHYA) 2025 yang digelar Kementerian Perindustrian.

"Penghargaan ini menjadi pemicu semangat Kaltim untuk terus mengembangkan industri halal dan memperkuat ekosistem ekonomi ekonomi syariah di daerah,"  kata Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud dalam keterangan di Samarinda, Jumat.

Diketahui IHYA Award 2025 menetapkan empat kategori penerima, yakni perusahaan industri, kawasan industri, lembaga pemerintahan, dan lembaga jasa keuangan.

Dari 1.031 entitas yang dinilai, hanya 16 penerima yang berhasil meraih penghargaan, dengan Kaltim menjadi salah satu dari dua lembaga pemerintahan yang terpilih bersama Kota Malang.

Keberhasilan ini melalui proses penilaian yang ketat dan objektif oleh tim juri independen.

Rudy Mas’ud menegaskan, capaian tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh pihak, khususnya Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kaltim, yang telah menyiapkan data secara komprehensif dan kredibel sebagai bahan penilaian.

Ia berharap prestasi ini mampu meningkatkan daya saing Kaltim sebagai salah satu motor penggerak industri halal nasional sekaligus mendukung terwujudnya ekonomi daerah yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (DPPKUKM) Kaltim, Heni Purwaningsih menambahkan penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus memperluas dukungan terhadap ekosistem industri halal di Kaltim.

" Penghargaan ini menegaskan posisi Kaltim sebagai salah satu daerah yang konsisten mendorong penguatan industri halal sekaligus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional berbasis nilai halal," kata Heni.

 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2025