Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kebakaran menghanguskan 21 rumah di Desa Kota Bangun Ulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara, Darmansyah, yang dihubungi dari Samarinda, Senin, mengatakan kebakaran yang melanda tiga RT di Kecamatan Kota Bangun tersebut, mulai terjadi pada Minggu (29/3) sekitar pukul 19.10 Wita.

Peristiwa tersebut, menyebabkan 21 rumah milik 24 kepala keluarga (KK) dengan 108 jiwa, hangus terbakar.

"Api baru bisa dikuasai pada Minggu (29/3) sekitar pukul 22.00 Wita, namun proses pendinginan di lokasi kebakaran berlangsung hingga Senin dinihari sebab dikhawatirkan kebakaran kembali berkobar," kata Darmansyah.

Kebakaran yang melanda tiga RT, masing-masing di RT 1 dengan sembilan rumah yang dihuni 12 KK dengan 41 jiwa, di RT 3 sebanyak sembilan rumah milik sembilan KK dengan 49 jiwa, serta di RT 4 sebanyak tiga rumah milik tiga KK dengan 18 jiwa hangus.

Kebakaran tersebut, katanya, diduga berasal dari warung sembako milik Haskil, di RT 3, Desa Kota Bangun Ulu.

"Berdasarkan keterangan saksi mata, api mulai terlihat berkobar di warung sembako milik Haskil. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan percikan api dari hubungan pendek arus listrik kemudian menyambar tabung gas elpiji," kata Darmansyah.

Sebanyak lima mobil pemadam kebakaran terdiri atas dua unit dari Pos Pemadam Kota Bangun, dua mobil dari BPBD Kutai Kartanegara, serta satu mobil pemadam kebakaran dari relawan Kecamatan Muara Wis sempat kesulitan memadamkan kobaran api, karena rumah-rumah warga umumnya terbuat dari kayu dengan atap yang mudah terbakar sehingga api dengan cepat berkobar dan menghanguskan rumah warga.

"Pada saat kebarakan, angin juga bertiup sangat kencang sehingga cukup menyulitkan proses pemadaman. Tidak ada korban jiwa atas kebakaran tersebut dan hingga saat ini masih menginventaris jumlah kerugian atas peristiwa tersebut," ujar Darmansyah.

Hingga saat ini, katanya, proses penyelidikan kebakaran yang menghanguskan 21 rumah di Kecamatan Kota Bangun tersebut, masih terus dilakukan.

"Penyebab pastinya masih dalam proses penyelidikan pihak berwajib, namun berdasarkan keterangan warga dan saksi mata dugaan sementara akibat hubungan pendek arus listrik di warung sembako milik Haskil," kata Darmansyah. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015