Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan proyek infrastruktur transportasi pembangunan rel kereta api di kota-kota besar di Pulau Kalimantan rencananya dimulai 2016 dengan dana APBN.

"Panjang relnya tidak kurang dari 2.000 kilometer, dari Pontianak hingga Samarinda melalui Banjarmasin," kata Ignasius Jonan kepada wartawan usai pertemuan tertutup di Bandara Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat.

Untuk proyek rel KA itu, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp25 triliun dengan sistem tahun jamak selama lima tahun.

Pada tahap awal, lanjut Jonan, pemerintah segera mengucurkan anggaran sebesar Rp60 miliar untuk studi kelayakan, pengadaan lahan, dan proses perizinan.

"Studi kelayakan, proses perizinan dan pengadaan lahan kita mulai tahun 2015 ini. Selanjutnya pada 2016, pembangunan rel sudah akan dimulai," ujarnya.

Jonan meminta pemerintah daerah untuk membantu menyiapkan lahan dan membuat analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dari proyek tersebut.

Wakil Gubernur Kalimantan Timur Mukmin Faisyal yang hadir mendampingi Ignasius Jonan selama kunjungan kerja di Balikpapan, menyatakan bahwa Pemprov Kaltim siap mendukung pembangunan rel KA itu.

"Apa pun untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, kami siap," kata Mukmin.

Hasil studi sementara menyebutkan bahwa rel di Kalimantan harus sedikit lebih lebar daripada rel kereta api yang biasa dibangun di Jawa.

Menurut Staf Ahli Menteri Perhubungan Hadi Mustofa Djuraid, rel di Kalimantan akan dibuat selebar 1.435 milimeter, sementara di Jawa lebar rel 1.067 milimeter. Rel harus lebih lebar untuk mengantisipasi kondisi tanah lempung dan tanah liat lunak yang ada di Kalimantan.

Dengan lebar rel 1,435 meter tersebut, maka lebar sumbu roda lokomotif dan gerbong di Kalimantan akan berbeda juga dari lokomotif dan gerbong yang ada di Jawa.

Hadi Mustofa menjelaskan lokomotif yang akan digunakan kemungkinan besar adalah lokomotif diesel elektrik. Lokomotif jenis ini menggunakan solar untuk menjalankan generator pembangkit listrik, di mana kemudian listrik menjadi penggerak utama gardan lokomotif yang menarik gerbong.

"Nantinya yang menjadi operator juga PT KAI (Kereta Api Indonesia), sama seperti di Jawa," kata Hadi Mustofa.

Kunjungan kerja Menhub Ignasius Jonan ke Kalimantan yang dijadwalkan hingga Minggu (22/3), dalam rangka koordinasi dengan pemerintah provinsi setempat.

Setelah sepanjang hari di Tarakan, Kalimantan Utara, lalu mendarat di Balikpapan usai Salat Jumat, Jonan langsung bertolak menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Jumat malam.

Pada Sabtu (21/3), mantan Dirut PT KAI itu dijadwalkan mengunjungi Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dan sebelum kembali ke Jakarta singgah di Pontianak, Kalimantan Barat. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015