Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengatakan pembangunan gedung pertemuan dan pameran berupa Convention Hall yang dilakukan sejak 2012 hingga saat ini, bukan merupakan proyek mercusuar, tetapi sebagai kebutuhan.

"Dulu waktu mewacanakan pembangunan ini, banyak yang mengritik bahwa ini adalah proyek mercusuar. Tapi lihatlah sekarang, masyarakat modern kita memang membutuhkan bangunan semacam ini," ujarnya saat meninjau pembangunan Convention Hall di Samarinda, Rabu.

Menurutnya, Samarinda merupakan ibu kota Provinsi Kaltim, sehingga selain menjadi daerah penghubung antarkota, banyak kegiatan yang membutuhkan gedung representatif, baik untuk kegiatan olahraga, pameran, kesenian, dan lainnya.

Untuk itu, apabila gedung tersebut sudah tuntas dibangun dan bisa dimanfaatkan, maka harus dikelola secara profesional sehingga daerah mendapatkan hasil dari penyewaaan, karena gedung tersebut juga digunakan untuk kegiatan komersial.

Samarinda sebagai ibu kota provinsi harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas, terutama sarana yang mampu menampung digelarnya kegiatan bersifat regional, nasional bahkan internasional.

Apabila ibu kota provinsi tidak memiliki gedung yang khusus untuk diselenggarakannya berbagai kegiatan hingga bertaraf internasional, hal itu justru dinilai ironi.

Apalagi Kaltim sering menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan kegiatan yang bersifat regional dan nasional bahkan internasional, sehingga keberadaan fasilitas ini akan mendukung kegiatan di daerah.

Gedung yang dibangun dengan arsitektur modern itu dinilai sebagai pembuka bagi kota Samarinda untuk memasuki pasar global.

Kapasitas bangunan untuk balkon atas sekitar 900 kursi, balkon bawah kapasitas 1.100 kursi dan lantai bawah 1.000 kursi atau daya tampung 3 ribu kursi, sedangkan yang tanpa kursi mampu menampung 6 ribu orang.

Fungsi utama Convention Hall adalah sebagai gedung pertemuan dan pameran. Gedung yang dibangun di atas lahan 3,4 hekatare ini berlokasi di Kompleks Stadion Madya Sempaja, Samarinda dengan arsitek perencana PT Nusantara Citra Konsultan, Bandung, manajemen konstruksi oleh PT Griksa Cipta Konsultan, Jakarta, dan kontraktor PT Total Bangun Persada.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015