Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 11 mantan fasilitator Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akan diangkat menjadi tenaga pendamping kegiatan tersebut pada 2015.

"Dana PNPM-MPd 2014 baru masuk kliring ke PPU tanggal 12 Januari 2015, sedangkan masa tugas fasilitator berakhir pada 31 Desember 2014 karena tidak diperpanjang pusat, sehingga Pemkab PPU mengambil kebijakan mengangkat mantan fasilitator menjadi pendamping," kata Fasilitator Teknik Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Syarifuddin di Samarinda, Rabu.

Hal itu dikatakan Syarifuddin ketika ditemui usai menghadiri rapat evaluasi pelaksanaan PNPM-MPd Kaltim. Evaluasi yang dihadiri semua pemangku kepentingan PNPM se-Kaltim itu digelar di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kaltim.

Ia menjelaskan pengangkatan 11 mantan fasilitator di tingkat kabupaten dan kecamatan di PPU dilakukan karena hal itu dianggap sesuatu yang penting dan mendesak.

Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PNPM 2014 senilai Rp699 juta dan baru cair pada 12 Januari 2015 harus segera dimanfaatkan untuk pembangunan fisik dan nonfisik bagi masyarakat.

"Apabila pemerintah kabupaten tidak mengangkat tenaga pendamping untuk menjalankan program tersebut, dikhawatirkan kegiatan yang akan dilaksanakan tidak tepat sasaran dan asal-asalan karena tidak ada tim ahli dan berpengalaman yang mengawasi," tambahnya.

Sedangkan pengangkatan 11 mantan fasilitator menjadi tenaga pendamping PNPM-MPd di Kabupaten PPU, lanjut S Syarifuddin, tidak sepanjang bulan selama 2015, tetapi diperkirakan hingga kisaran April atau Mei, karena pekerjaan yang menggunakan dana Rp699 juta tersebut direncanakan selesai pada bulan tersebut.

Dia merinci dana BLM itu dibagi menjadi dua kegiatan, yakni untuk PNPM Masterplan Percepatan, Perluasan, dan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI) yang dialokasikan sebesar Rp211 juta.

Kemudian, selebihnya senilai Rp488 juta untuk PNPM-MPd yang disebar pada empat kecamatan, yakni Kecamatan Penajam, Waru, Babulu, dan Kecamatan Sepaku.

Pemanfaatan dana tersebut kebanyakan untuk kegiatan fisik, seperti pembangunan jalan desa, jalan pertanian, gedung pendidikan, gedung kesehatan, air bersih, dan lainnya. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015