Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan pemberian beasiswa yang dilakukan pemerintah setempat memiliki jumlah dan nilai tertinggi ketimbang daerah lain, yakni sejak 2009 hingga 2013 rata-rata terdapat 30.000 penerima.

"Sedangkan mulai tahun 2014 hingga 2018 rata-rata targetnya terdapat 50.000 penerima baik pelajar maupun mahasiswa, dengan alokasi anggaran lebih dari Rp100 miliar per tahun," ujarnya setelah menyaksikan pelantikan pengurus PWI Provinsi Kaltim di Stadion Segiri Samarinda, Minggu.

Awang Faroek yang masih duduk di kursi roda setelah mengalami stroke ringan ini melanjutkan, hingga saat ini belum ada daerah lain yang mengucurkan beasiswa lebih banyak dari Kaltim, baik dari sisi jumlah penerimanya maupun dari sisi nilai anggaran yang dikucurkan.

Beasiswa Kaltim Cemerlang (BKC) yang dikucurkan Pemprov Kaltim ini juga pernah mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) pada Juli 2013, karena MURI menilai beasiswa dari Pemprov Kaltim merupakan yang terbanyak diberikan baik banyak dari sisi penerima maupun banyak dari sisi nilai.

Berdasarkan data, pada 2009 Pemprov Kaltim memberikan beasiswa kepada 30 ribu orang, pada 2010 sebanyak 32 ribu orang, pada 2011 sebanyak 30 ribu penerima, pada 2012 dan 2013 sekitar 35 ribu penerima.

Sejak 2009 hingga 2013 dikucurkan beasiswa ra-rata senilai Rp100 miliar untuk 30 ribu penerima rata-rata per tahun, sedangkan mulai 2014-2018 ditargetkan penerimanya sekitar 50 ribu orang per tahun dengan anggaran di atas Rp100 miliar per tahun.

Menurtnya, Pemprov Kaltim terus berkomitmen meningkatkan sumberdaya manusia (SDM), di antaranya tujuannya adalah meningkatkan daya saing dan dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga kerja daerah.

Program penyaluran beasiswa dilakukan dengan prinsip 3T, yakni tepat sasaran, tepat jumlah dan tepat waktu, sehingga diperlukan acuan khusus berupa petunjuk teknis bagi pengelola dan masyarakat agar seleksi dan penyalurannya tidak mengalami hambatan.

Sedangkan dalam upaya perbaikan penyalurannya, secara berkala tim pengelola BKC terus melakukan evaluasi, sehingga yang sebelumnya dilakukan secara online, maka mulai 2014 hingga kini dilakukan secara online dan sistem kuota baik per kabupaten/kota, lembaga pendidikan, maupun perguruan tinggi. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015