IPKB Kaltim (Samarinda)- Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana  Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim bekerjasama dengan  Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Provinsi Kaltim menggelar seminar “Penggerakan Peserta KB  IUD  Untuk Melaksanakan Pap Smear”.

“Pap Smear  atau IVA tes  adalah upaya  untuk mendeteksi dini gejala  kanker leher rahim (Servik) bagi kaum perempuan yang aktif  melakukan seksual yang memiliki resiko tinggi,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Yenrizal Makmur saat membuka seminar di Samarinda, Senin 27/10.

Ia mengatakan kanker servik merupakan jenis kanker yang sering terjadi pada wanita  dan dapat menyebabkan kematian  nomor satu dari jenis kanker yang menyerang wanita. Guna mengetahui atau mendeteksi dari dini maka perlu dilakukan pemeriksaan pap smear.

Menurutnya   untuk itu kami mengajak  para peserta KB   IUD  untuk  melaksanakan pap smear. Kanker servik disini bukan diakibatkan atau efek dari penggunaan kontrasepsi IUD, namun semua  pengguna kontrasepsi bisa terkena , sebab kanker servik bukan disebabkan oleh alat kontrasepsi.

Yenrizal Makmur menjelaskan  seminar ini bertujuan  untuk memberikan pemahaman kepada para peserta KB tentang kanker servik, sehingga mereka  memahami serta menimbulkan kesadaran bahayanya kanker servik atau kenker mulut rahim yang dapat menyebabkan kematian.

“Jadi  pap smear adalah untuk  mendeteksi  ada atau tidaknya gejala kanker servik   yang perlu diperiksakan  satu kali dalam satu tahun. Pap smear dapat dilakukan  di rumah sakit, Pusksemas    atau dokter spesialis,” katanya.

Sementara itu Wakil Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kaltim,  Astogini mengatakan berdasarkan data  jumlah penderita kanker servik di Kaltim dari hari kehari terus meningkat.

“Biasanya  kaum wanita  tidak peduli menganggap remeh  jika ada gejala-gejala seperti ada pendarahan diluar mentruasi, jadi saya sarankan bagi seksual activity   umur 20 sampai 55 tahun periksakanlah kebidan atau dokter ,” katanya.  

Astogini menjelaskan  kanker servik  bukan penyakit kutukan, tapi penyakit disebabkan  di antaranya  tidak menjaga kebersihan kewaniataannya , wanita tidak setia dengan pasangannya, sering berganti-ganti pasangan .

Dia menyarankan kepada kaum wanita untuk memeriksakan diri ke bidan, melalui IVA test  biayanya  tidak mahal hanya Rp25.000,-  , jika ada kelainan maka dilanjutkan  dengan  pap smear memang  biayanya agak mahal sekitar Rp300.000,- (*)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014