Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim, Yenrizal Makmur mengatakan saat ini masih pro dan konra terhadap KB pria melalui Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi.

“Vasektomi belum semua masyarakat  dan ulama dapat  menerima karena masih ada pro dan kontra. Di beberapa daerah sudah ada fatwa yang menghalalkan KB pria, contohnya  di daearah Situbondo,” katanya di Samarinda saat membuka pelatihan Konsultasi Interpersonal  (KIP) bagi Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB)  Rabu (8/10).

Ia menjelaskan MOP atau  vasektomi merupakan cara untuk menegndalikan pertumbuhan penduduk  dimana KB pria ini dilakukan dengan mengikat saluran sperma. Berbeda dengan dikebiri, tidak bisa memiliki keturunan lagi, jika dilain waktu  seseorang yang divasektomi ingin memiliki keturunan lagi maka masih bisa dengan membuka ikatannya.

Namun diakuinya masih kurangnya sosialisasi tentang KB pria maka sering  disalah artikan sebagai pengkebirian, sehingga  kaum pria  menolaknya, apalagi sebagian ulama  ada yang  menolak   sehingga hal itu dianggap haram.

Hal itulah saat ini yang menjadi kendala belum maksimalnya pencapaian target KB pria di Kaltim.  Pada tahun 2014 BKKBN Kaltim pada Kontrak Kinerja Provinsi (KKP) di targetkan sebanyak 150 akseptor, namun sampai saat ini hanya  tercapai 23 akseptor  atau sekitar 20 persen.

Oleh karena itu  kata Yenrizal Makmur  perlunya sosialisasi  dan KIE untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui ujung tombak para PLKB. Guna meningatkan wawasan dan pengetahuan maka para PLKB diberikan pelatihan Konsultasi Interpersonal  (KIP)

“Para PLKB nantinya bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat agar  calon akseptor  paham betul tentang MOP sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat ,” katanya.

Sementara itu panitia pelatihan KIP  PLKB , HN Chasrunsyah mengatakan pelatihan KIP dilaksanakan selama empat hari menghadirkan nara sumber di antaranya dari BKKBN Kaltim, Dinas kesehatan kota Samarinda dan Bapelkes Kaltim.

Adapun jumlah peserta sebanyak 32 orang yang berasal dari 13 Kabupaten /kota se Provinsi Kalimanatan Timur  dan Kalimantan Utara (Kaltara). (*)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014