Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Penajam Paser Utara, mencatat jumlah penduduk di daerah itu terus bertambah setelah ditetapkan atau pascapenetapan wilayah Kecamatan Sepaku sebagai lokasi Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia di Provinsi Kalimantan Timur.
 
Urbanisasi tidak bisa terbendung, sejak sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, yakni Kecamatan Sepaku ditetapkan sebagai lokasi ibu kota negara yang baru," kata Sekretaris Dinas Dukcapil Kabupaten Penajam Paser Utara Mawar di Penajam, Sabtu,
 
Bahkan, ia memprediksi, jumlah penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara akan terus meningkat dan harus melakukan antisipasi adanya lonjakan urbanisasi.
 
Sampai saat ini terdata jumlah penduduk terus bertambah, lanjut dia, pada 2023 tercatat jumlah penduduk 196.000 jiwa dan hingga Juni 2024 terdata jumlah penduduk menjadi 199.600 jiwa.
 
Sejak ditetapkan sebagai ibu kota negara Indonesia yang baru seolah menjadi "magnet" warga pendatang dari berbagai daerah masuk ke Kabupaten Penajam Paser Utara.
 
Bertambahnya penduduk tersebut, menurut dia, salah satunya karena banyak warga luar daerah mencoba mencari pekerjaan di wilayah ibu kota negara baru.
 
Dengan melihat persentase jumlah penduduk pindah datang dan pindah keluar, ia menimpali lagi, penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara bakal bertambah.
 
"Penduduk makin bertambah dengan adanya Kota Nusantara, terlihat dari data 2020 jumlah penduduk tercatat 181.349 dan hingga akhir 2020 bertambah 3.673 jiwa," ungkapnya.
 
Sehingga pada 2021 jumlah penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara tercatat menjadi 185.022 jiwa,kembali bertambah sekitar 2.500 jiwa hingga akhir 2021.
 
"Dengan tambahan itu pada 2022 jumlah penduduk tercatat menjadi 187.522 jiwa dan hingga akhir 2022 bertambah 2.478 jiwa," jelasnya.
 
Jumlah penduduk pada 2023 tercatat 190.000 jiwa dan bertambah 6.000 jiwa sampai akhir 2023, Awal 2024 terdata sebanyak 196.000 jiwa, dan sepanjang Januari hingga Juli jumlah penduduk sudah bertambah 3.600 jiwa menjadi 199.600 jiwa, demikian Mawar.

Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024