Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur memperkuat penanggulangan bencana kebakaran, dengan menambah armada pemadam kebakaran (damkar).
 
"Kami tambah enam armada pemadam kebakaran, karena sejumlah armada butuh peremajaan," kata Penjabat Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun di Penajam, Kamis.
 
Dia menjelaskan, enam unit armada pemadam kebakaran baru yang bakal disebar di posko damkar setiap kecamatan itu dapat menambah kuat penanganan kebakaran, ketika terjadi kebakaran hutan dan lahan maupun kawasan permukiman.
 
Enam unit armada pemadam kebakaran yang baru dibeli telah diserahkan kepada Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Penajam Paser Utara.
 
Setelah menambah enam unit armada pemadam kebakaran melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni 2024, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara kembali mengalokasikan dana untuk penambahan tujuh unit armada pemadam kebakaran lagi pada APBD Perubahan 2024.
 
Pemerintah kabupaten, kata Pj bupati, memprioritaskan penambahan armada pemadam kebakaran untuk memperkuat Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, karena hal itu juga menyangkut pelayanan publik.
 
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga akan mendirikan posko pemadam kebakaran di setiap kelurahan dan desa yang dinilai berada cukup jauh dari posko pemadam kebakaran yang sudah ada saat ini.
 
Dengan jumlah armada pemadam kebakaran yang layak di setiap posko pemadam kebakaran dapat dengan cepat menangani jika terjadi bencana kebakaran.
 
"Juga harus ditambah posko pemadam kebakaran karena ada 24 kelurahan dan 30 desa, dan dinas terkait sudah diinstruksikan untuk lakukan pemetaan jangkauan layanan pemadam kebakaran," katanya.
 
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menunjukkan, peristiwa kebakaran didominasi kebakaran hutan dan lahan, dan sepanjang tahun 2023 telah terjadi 90 kasus kebakaran hutan dan lahan dengan luas lahan yang terbakar lebih kurang 208,35 hektare.
 
"Kemudian luas lahan gambut yang ada sekitar 1.400 hektare, umumnya berada di kawasan pesisir terutama di Kecamatan Penajam, dan tersebar pada sejumlah desa dan kelurahan yang rentan terbakar terutama saat musim kemarau," demikian Makmur Marbun.

Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024