Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Wali Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Syaharie Jaang meminta petani di daerah itu tidak tergiur menjual lahan pertanian dan perkebunan kepada pengembang maupun ke perusahaan tambang batu bara.

"Saya ingatkan kepada para petani agar tidak mudah tergiur menjual lahan perkebunan maupun sawah untuk pengembang maupun tambang batu bara. Ada juga pengembang perumahan nakal, izinnya untuk perumahan tetapi terlebih dulu menggarap batu baranya dulu. Sejak saya dan pak Nusyirwan Ismail (Waki Wali Kota) memimpim, kami tidak lagi mengeluarkan izin baru untuk batu bara dan juga memperketat izin perumahan," kata Syaharie Jaang, Senin.

Jika petani mengubah lahannya kata Syaharie Jaang, maka kebijakan mendukung pertanian di Kota Samarinda akan sia-sia.

Kebijakan saat ini lanjut dia, sudah sesuai dengan aspek pemenuhan kebutuhan para petani, diantaranya tersedianya alat-alat pertanian berteknologi yang tidak ketinggalan zaman.

"Saya juga meminta kepada pak Sekda, agar kegiatan fisik yang memang prioritas, namun waktunya diprediksi tidak bisa terlaksana, lebih baik anggarannya digunakan untuk pertanian apakah bentuk peningkatan SDM atau penyediaan peralatan," kata Syaharie Jaang.

Wali Kota Samarinda juga meminta petani di daerah itu agar membentuk kelompok-kelompok tani sehingga bisa terpantau jika ada bantuan.

"Saya juga sudah meminta Kepala Distanbunhut agar tidak membeda-bedakan kelompok petani dalam memberikan bantuan," tegas Syaharie Jaang.

Syaharie Jaang yang mengaku sebagai anak petani itu mengatakan, rindu bertani seperti saat di kampung halamannya di Kabupaten Kutai Barat.

"Salah satu foto yang saya banggakan adalah foto ketika memanen padi, karena ada sejarah dengan saya di kampung. Saya rindu memanen padi, kalau diundang panen raya, khususnya padi, InsyaAllah saya pasti datang," ujar Syaharie Jaang.(*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014