Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Ketua Komisi II DPRD Kaltim Rusman Ya'qub menyatakan, pihaknya pesimistis program dua juta ekor sapi oleh Dinas Peternakan Kaltim akan berhasil.

Apalagi target populasi dua juta ekor sapi yang rencananya akan dibeli dari Australia tersebut harus terpenuhi pada 2018 mendatang. Sementara hal-hal yang mendukung terlaksananya program tersebut belum disiapkan, seperti lahan dan SDM.

"Harusnya dipersiapkan dulu infrastrukturnya sebelum program itu dilaksanakan. Contohnya SDM, yakni petani yang akan mengembala sapi. Jika tidak ada pengembalanya siapa yang akan merawat sapi itu nanti. Juga yang terpenting adalah  lahan, di mana 2 juta sapi itu nanti akan diternakkan dan hal-hal lain yang berkaitan," ungkapnya.

Karena pesimistis akan berhasil, politikus PPP ini menyarankan agar Dinas Peternakan Kaltim mengubah pola. Yakni  dengan cara membeli bibit sapi unggul atau kualitas baik sekitar 200 ribu ekor yang dapat dipanen selama dua tahun. Kemudian dari bibit yang ada disiapkan pula untuk perkembangbiakannya.

"Hal itu lebih baik dari pada program dua juta sapi. Selain diragukan tidak akan memenuhi target, infrastrukturnya pun belum disiapkan," pungkasnya.
Sekadar diketahui, program 2 juta ekor sapi ini tidak saja di Kaltim tetapi juga dilakukan oleh di provinsi Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Aceh, dan Sumatra Barat.

Laporan hasil Sensus Pertanian 2013 oleh Badan Pusat Statistik (BPS)  Kaltim terdata bahwa jumlah sapi dan kerbau di Kaltim tercatat sebanyak 83.054 ekor, terdiri dari 28 ekor sapi perah, 79.095 sapi potong dan 3.931 ekor kerbau.

Sedangkan di Kalimantan Utara, jumlah sapi dan kerbau tahun 2013 tercatat sebanyak 17.149 ekor, terdiri dari 14.003 ekor sapi potong dan 3.146 ekor kerbau. (Humas DPRD Kaltim/adv/lin/met)






 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014