Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Sekretaris Komisi III DPRD Kaltim Zainal Haq mengatakan, untuk penganggaran  pembangunan tahun 2015 dikenal sistem baru, sistem pro rated budget. “Dengan sistem ini setiap SKPD memiliki 40 rencana pembangunan,” katanya. 

Ada sisi keuntungan dalam sistem ini, yakni semua SKPD memiliki jaminan anggaran. Selama lima tahun tinggal melaksanakan program, dan anggaran yang diterima setiap lima tahun dirata- ratakan. 

Namun ada juga kelemahan, lanjutnya, yakni bisa mematikan inovasi atau kreativitas. Karena anggaran menjadi sulit jika ada perubahan.

Hal itu diungkapkannya, Selasa (15/7) di Gedung E lantai 1 DPRD Kaltim dalam rapat dengar pendapat antara Komisi III dengan jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas PU Provinsi Kaltim.Selain Hatta Zainal hadir anggota Komisi III yakni Veridiana Wang, Windy Imelda, Sarkowi V Zahry, Gamalis, dan Datu Yaser Arafat.

Ada juga Kadishub Kaltim Zairin Zain, Kabid Udara Dishub Kaltim Hasbi, M Rizali (Kabid Laut), Murjani (Kabid ASDP), Noor (Bidang Darat), Andik W dari Subag Program.Soal anggaran untuk Dishub ia menyatakan, untuk tahun 2014 naik cukup signifikan. Misalnya untuk pembangunan Bandara Samarinda Baru (BSB), serta maintenance pelabuhan.

"Namun dengan sistem penganggaran baru ini resikonya proyek multiyears tidak ada lagi," kata Hatta Zainal.Dalam kesempatan sama, Kepala Dinas Perhubungan  Zairin Zain memaparkan empat prioritas proyek yang ditarget selesai tahun 2015. Yang pertama, Bandara Sungai Siring Samarinda. Karena mengalami beberapa kali pemotongan anggaran, proyek tersebut menjadi tersendat. "Mudah-mudahan 2015 bisa dituntaskan." imbuhnya.

Pembangunan bandara tersebut, jelasnya, sudah mencapai 70%.  Di sisi lain pembangunan sisi udara pada tahun 2014 bekerja sama dengan 5 BUMN dengan model kerjasama baru. Sehingga dia berharap kebutuhan anggaran kurang lebih Rp 800 miliar bisa dialokasikan dari APBD. 

Kedua Bandara Maratua, juga diprioritaskan tuntas pada 2015 dan 2016 bisa dipakai. “Kemarin sudah dianggarkan Rp 40 miliar untuk pembangunan terminal,” bebernya.
Ketiga Bandara Long Maloy, pembangunannya sudah 80%. Namun tidak semua dana yang dianggarkan bias terserap karena keterlambatan. Keempat, Bandara Perbatasan seperti Bandara Long Apung dan Long Bawah.

Sementara itu ada juga program penunjang seperti Dermaga Samarinda Seberang yang perlu dana Rp 28 miliar untuk tiang pancang. Proyek ini diproyeksikan 2015 selesai. Serta Pembangunan Asrama SMA Pelayaran sehingga lulusan diharapkan bisa dipekerjakan di institusi perhubungan.

Kecuali itu juga dibutuhkan penambahan rambu dan marka jalan, serta mata kucing yang membutuhkan dana sebesar Rp 12 miliar. Dilaporkan juga bahwa Perda No.10 tentang Pelarangan Kendaraan 10 Ton ke atas lewat di jalan umum telah disetujui oleh beberapa perusahaan kelapa sawit. Teknis pos berada di beberapa titik.

Pos ini diisi empat lembaga yang dianggarkan dana Rp 1,5 miliar. Empat lembaga dimaksud kepolisian, TNI,  Dinas Perhubungan dan aparat kecamatan setempat. (Humas DPRD Kaltim/adv/ast/dhi/met)



Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014