Samarinda (ANTARA Kaltim)- Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Abdul Djalil Fatah mengimbau warga Kalimantan Timur agar lebih teliti saat berbelanja keperluan bahan makanan baik terutama jelang lebaran ini.

“Seringkali ada oknum-oknum yang memanfaatkan moment seperti saat ini demi mencari keuntungan yang lebih namun dagangan mereka tidak memenuhi standar halal, ini yang harus diwaspadai,” ungkap politisi Golongan Karya ini, Senin (14/7) kemarin.

Ia melanjutkan, umumnya yang rentan diragukan kehalalannya adalah bahan makanan seperti daging mentah, baik itu daging sapi maupun daging ayam. “Tingginya tingkat permintaan terhadap keduanya juga turut membuka peluang bagi mereka yang memanfaatkan kondisi tersebut tanpa memikirkan kehalalan.

"Banyaknya permintaan juga seringkali memicu penyedia bahan kurang teliti, seperti cara pemotongan maupun kadar kebersihannya,” kata Abdul Djalil Fatah.

Tak hanya itu, bahan makanan lain yang juga dikhawatirkan adalah makanan yang dikemas, baik kemasan dalam  plastik maupun kemasan dalam kaleng. Perlu diperhatikan masa penggunaan makanan, dan keterangan halal. Sementara untuk warga yang berada di daerah utara seperti Bulungan, Malinau, Nunukan, Tarakan serta Tana Tidung,

Menurut Abdul Djalil Fatah yang perlu diwaspadai adalah segala produk-produk makanan yang didatangkan dari luar negeri.”Memang sangat bermacam-macam produk makanan yang masuk ke daerah-daerah utara seperti di Nunukan, Malinau, Tana Tidung, Tarakan, Bulungan bahkan daerah Berau juga biasanya sampai produk-produk ini. Biasanya makanan kemasan ini dari negara tetangga seperti Malaysia, selain kehalalannya yang dikhawatirkan adalah masa kadaluarsanya,” jelasnya.

Selain makanan, baju-baju bekas juga bisa masuk lewat Nunukan. Meski sifatnya bukan bahan makanan, namun barang bekas juga rentan terhadap penyebaran penyakit. “Kita tidak pernah tau kondisi kebersihan pakaian maupun kain-kain yang dikirim secara illegal tersebut.

Bukan tidak mungkin akan menimbulkan penyakit kulit. Sehingga kita perlu cerdas membijaksanai setiap produk-produk yang masuk ke Indonesia, terutama jika produk tersebut masuk secara illegal, meski seringkali warga tergiur entah karena kemasannya yang menarik maupun harganya yang
murah,” tegasnya. ( Humas DPRD Kaltim/adv/lia/dhi)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014