Kepala Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Noryani Sorayalita menilai pemasangan foto keluarga di tempat kerja sebagai salah satu upaya pencegahan tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT).
Menurut Noryani Sorayalita di Samarinda, Selasa, peristiwa KDRT tidak hanya disebabkan oleh faktor perekonomian keluarga maupun tingkat pendidikan semata, namun perselingkuhan pun menjadi salah satu pemicu terjadinya kekerasan yang menyebabkan perempuan dan anak sebagai korban.
"Dengan memasang foto keluarga di tempat kerja harapannya mengingatkan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) agar tidak berselingkuh," kata Soraya.
Soraya mengatakan pemasangan foto keluarga tujuannya untuk menghindari mencegah perselingkuhan, baik di internal kantor maupun luar kantor.
"Semua tergantung pada niat dan kesempatan masing- masing. Jadi niat bisa timbul jika kesempatan ada," ujarnya.
Dengan melihat foto keluarga di tempat kerja, kata dia, diharapkan individu dapat teringat pada tanggung jawab dan komitmen terhadap keluarga, sehingga mampu menahan diri dari godaan yang mungkin muncul.
Soraya menambahkan dalam setiap instansi, pimpinan harus memiliki kepekaan terhadap potensi terjadinya perselingkuhan yang bisa berujung kekerasan, sehingga bisa mengambil kebijakan yang menghilangkan kesempatan ASN untuk berselingkuh. Contohnya menghindari kegiatan bersama yang disinyalir berpotensi terjadinya perselingkuhan.
"Menjaga diri dan keluarga tergantung kita, sebesar apapun godaan yang datang jika punya tekat menjaga keutuhan rumah tangga, semoga akan berhasil," kata Soraya.
Meskipun interaksi antar-individu adalah hal yang wajar, namun menjaga integritas diri dan keluarga tetap menjadi prioritas utama. Dengan tekad yang kuat untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga, lanjutnya, diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya perselingkuhan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
Menurut Noryani Sorayalita di Samarinda, Selasa, peristiwa KDRT tidak hanya disebabkan oleh faktor perekonomian keluarga maupun tingkat pendidikan semata, namun perselingkuhan pun menjadi salah satu pemicu terjadinya kekerasan yang menyebabkan perempuan dan anak sebagai korban.
"Dengan memasang foto keluarga di tempat kerja harapannya mengingatkan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) agar tidak berselingkuh," kata Soraya.
Soraya mengatakan pemasangan foto keluarga tujuannya untuk menghindari mencegah perselingkuhan, baik di internal kantor maupun luar kantor.
"Semua tergantung pada niat dan kesempatan masing- masing. Jadi niat bisa timbul jika kesempatan ada," ujarnya.
Dengan melihat foto keluarga di tempat kerja, kata dia, diharapkan individu dapat teringat pada tanggung jawab dan komitmen terhadap keluarga, sehingga mampu menahan diri dari godaan yang mungkin muncul.
Soraya menambahkan dalam setiap instansi, pimpinan harus memiliki kepekaan terhadap potensi terjadinya perselingkuhan yang bisa berujung kekerasan, sehingga bisa mengambil kebijakan yang menghilangkan kesempatan ASN untuk berselingkuh. Contohnya menghindari kegiatan bersama yang disinyalir berpotensi terjadinya perselingkuhan.
"Menjaga diri dan keluarga tergantung kita, sebesar apapun godaan yang datang jika punya tekat menjaga keutuhan rumah tangga, semoga akan berhasil," kata Soraya.
Meskipun interaksi antar-individu adalah hal yang wajar, namun menjaga integritas diri dan keluarga tetap menjadi prioritas utama. Dengan tekad yang kuat untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga, lanjutnya, diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya perselingkuhan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024