Samarinda (ANTARA Kaltim) - Penghormatan terhadap para lanjut usia (lansia) sudah menjadi budaya dan tradisi luhur bangsa yang bernilai sangat tinggi. Para lansia, yang tidak lain adalah para orang tua telah mengabdikan jasa dan sumbangsih yang tak ternilai bagi generasi setelah mereka. Para lansia telah menunaikan tugas dan kewajiban mereka di dalam keluarga, masyarakat maupun negara.

"Para lansia itu bukan kelompok orang-orang yang tersisih, tapi orang-orang yang masih memiliki potensi dan memiliki sumber daya yang baik. Setidaknya mereka memiliki kearifan dan pengalaman yang sangat berharga.  Kehadiran mereka dapat berfungsi sebagai pemelihara nilai-nilai luhur budaya bangsa dan norma-norma sosial di  masyarakat," kata Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak saat menjadi inspektur upacara (irup) pada Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional 2014 Tingkat Kaltim yang digelar di halaman Kantor gubernur, Senin (16/6).

Oleh karena itu lanjut gubernur, sudah sewajarnya para lansia ditempatkan sebagai panutan atau  contoh teladan bagi generasi muda pada era reformasi dan era globalisasi dewasa ini.

"Seiring peringatan Hari Lansia ini, kepada para lansia saya mengimbau agar teruslah berkarya dan berdayaguna untuk kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat," pesan gubernur.

Gubernur menambahkan, para lansia bisa dijadikan sebagai figur untuk bertanya dan meminta nasehat. Tidak terkecuali bagi pegawai negeri sipil (PNS). Mereka dapat mencontoh keteladanan dari para lansia yang sebelumnya berkarya di instansi pemerintahan agar kinerja dan prestasi bisa terus ditingkatkan menuju pemerintah yang bersih dan berwibawa terutama pada pelayanan publik di segala bidang.

Awang juga menekankan agar setiap keluarga yang memiliki lansia hendaknya memberikan perhatian yang besar, mencintai dan merawat mereka dengan tulus dan ikhlas, karena tanpa perjuangan, pengorbanan dan jasa-jasa mereka, maka generasi yang ada saat ini tidak mungkin bisa seperti sekarang ini.

Dalam rangkaian peringatan Hari Lanjut Usian Nasional kali ini, gubernur juga menyerahkan bantuan asistensi sosial lanjut usia terlantar berupa uang sejumlah Rp200 ribu perorang selama 12 bulan. Bantuan ini diberikan kepada 590  lanjut usia.

Bantuan lain yang diserahkan adalah bantuan usaha ekonomi produktif kepada lanjut usia potensial sebanyak 100 orang masing-masing sebesar Rp1,5 juta terdiri  untuk Samarinda sebanyak 50 lansia, Balikpapan 25 lansia, Kutai Timur 25 lansia,  selain itu,  juga diserahkan bantuan tambahan gizi bagi 100 lansia masing-masing sebesar Rp37.500 serta bantuan alat bantu berupa tongkat dan kursi roda untuk 80 orang.

Gubernur Awang Faroek juga menyerahkan bantuan tool kits kepada siswa yang telah memgikuti pendidikan dan pelatihan di UPTD Panti Sosial Karya Wanita Harapan Mulia sebanyak 37 siswa. (Humas Prov Kaltim/sar).  

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014