Samarinda (ANTARA Kaltim) - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Surabaya, Jawa Timur, kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ambruknya rumah toko (ruko) Cendrawasih Permai di Jalan Ahmad Yani, Samarinda, Rabu.

Kepala Seksi (Kasi) Inafis Direktorat Reserse Umum Polda Kaltim, Ajun Komisaris Habib ditemui di lokasi ruko ambruk, Rabu sore mengatakan, olah TKP yang dilaksanakan Labfor Surabaya tersebut untuk melakukan penyelidikan terkait penyebab ambruknya ruko yang menewaskan 12 pekerja tersebut.

"Olah TKP yang dilaksanakan Labfor Surabaya hari ini (Rabu) sebagai lanjutan karena sebelumnya tidak bisa dilakukan maksimal karena masih dalam proses pencarian dan evakuasi korban," ungkap Habib.

Anggota Tim Labfor Surabaya itu terlihat mulai tiba di lokasi ruko ambruk pada Rabu siang kemudian langsung memeriksa puing-puing reruntuhan bangunan ruko Cendrawasih Permai.

"Tim Labor akan melakukan penyelidikan terkait bahan bangunan apakah sesuai spesifikasi atau tidak. Tentunya, juga akan didukung uji laboratorium sehingga dari hasil itu dapat disimpulkan penyebab ambruknya bagunan tersebut. Tim Labfor juga ada yang berlatar belakang sebagai ahli konstruksi," kata Habib.

Sebelumnya, Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Samarinda Ajun Komisaris Suryono, mengatakan, polisi telah memeriksa 19 orang saksi, termasuk Jhoni Tanjung, selaku kontraktor pembangunan ruko ambruk tersebut.

"Perkembangan hingga hari ini (Selasa) kami telah melakukan pemeriksaan terhadap 19 orang, termasuk Jhoni Tanjung, sebagai penerima kontrak dari Yuliansyah, pemilik ruko yang ambruk itu," ungkap Suryono.

Namun hingga sepekan pasca ambruknya ruko tersebut, polisi belum menetapkan tersangka terkait kasus ruko ambruk yang menewaskan 12 orang dan melukai sejumlah pekerja itu sebab belum menyimpulkan hasil pemeriksaan.

"Hasil pemeriksaan belum dapat disimpulkan siapa tersangkanya namun setelah selesai pemeriksaan kemudian hasil labfor maupun keterangan dari instansi terait baru kita simpulkan siapa yang akan menjadi tersangka," ujar Suryono.

Ruko di kompleks perumahan Cendrawasih Permai itu ambruk pada Selasa (3/6) pagi sekitar pukul 06.30 WITA.

Saat itu, terdapat 84 pekerja yang berada di dalam rumah toko berlantai tiga tersebut, 64 orang berhasil selamat sementara lima orang terluka.

Pada peristiwa tersebut, 70 orang berhasil selamat, 14 orang dilaporkan tertimbun reruntuhan gedung, 12 diantaranya meninggal dunia dan dua berhasil dievakuasi dengan selamat.

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014