Samarinda (ANTARA Kaltim) - Peristiwa ambruknya proyek pembangunan 17 rumah toko (ruko) berlantai tiga di Perumahan Cendrawasih Permai Jalan Ahmad Yani Samarinda langsung mendapat perhatian Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim HM Mukmin Faisyal HP. Saat meninjau lokasi kejadian, Mukmin menegaskan penyelamatan dan evakuasi korban yang tertimbun di reruntuhan harus dilakukan dengan cepat dan terkoordinasi dengan baik.
“Sejak pukul 06.00 pagi saya sudah mendapat konfirmasi, bahwa ada gedung yang runtuh, yang mengakibatkan banyak pekerja bangunan menjadi korban. Langkah penting yang harus dilakukan adalah segera lakukan evakuasi dan penyelamatan dalam koordinasi yang baik,†kata Mukmin Faisyal di lokasi kejadian, Selasa (3/6).
Korban ambruknya gedung ini secara keseluruhan diperkirakan mencapai 129 orang yang semuanya adalah pekerja. Mayoritas berasal dari Jawa Timur. Hingga siang kemarin, korban yang diperkirakan masih tertinggal di reruntuhan mencapai 11 orang.
Meski begitu, tim evakuasi belum bisa memastikan berapa jumlah korban yang tertimbun di lokasi tersebut. Langkah evakuasi pun segera dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim bekerja sama dengan BPBD Kota Samarinda menggunakan alat berat.
“Karena ijin bangunan ini dari Pemkot Samarinda, maka yang lebih berhak untuk melakukan koordinasi evakuasi adalah instansi terkait di Samarinda. Meski demikian, Pemprov Kaltim tetap membantu melakukan evakuasi korban,†tegas Mukmin.
Dari kejadian ini, Pemprov Kaltim menginstruksikan kepada Walikota Samarinda untuk memanggil pelaksana proyek pembangunan tersebut. Sebab, bangunan tersebut baru dibangun sejak Desember 2013 dan sudah runtuh pada Juni 2014. Artinya bangunan ini baru berumur 7 bulan.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kaltim Hj Siti Rusmalia Idrus mengatakan Pemprov Kaltim melalui BPBD dan Dinas Sosial sudah mengambil langkah segera untuk memberikan pertolongan dan membantu para korban.
“Selain melakukan evakuasi korban yang tertimbun reruntuhan, Pemprov Kaltim juga membuka dapur umum bagi korban yang selamat,†kata Rusmalia.
Walikota Samarinda H Syaharie Jaang yang juga berada di lokasi kejadian mengatakan siap melakukan kajian untuk mengetahui apa penyebab dan kesalahan, sehingga terjadi musibah tersebut.
“Faktornya bisa bermacam-macam. Jadi, kami tidak bisa mengambil kesimpulan sebelum dilakukan penelitian,†ujar Jaang.
Di tempat terpisah, Kepala BPBD Kaltim Wahyu Widhi Heranata menyebutkan, bahwa musibah ini telah dilaporkan ke Gubernur Awang Faroek Ishak yang kemarin masih mengikuti Rapimnas Pilpres bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Sentul, Bogor.
"Gubernur berpesan agar evakuasi dan penyelamatan dilakukan secara cepat dan akurat. Proses evakuasi juga diminta untuk dilakukan secara hati-hati karena kemungkinan masih ada korban yang tertimbun di reruntuhan," ujar Wahyu Widhi.
Dia menjelaskan, BPBD Kaltim sudah menurunkan regu penolong atau rescue dengan dukungan satu unit mobil ambulan dan mendirikan posko untuk memudahkan koordinasi. Proses evakuasi cukup sulit akibat reruntuhan material berat berbahan cor semen. Tim Bazarnas dari Balikpapan yang memiliki keahlian dalam pertolongan untuk bencana berat juga dihadirkan untuk membantu proses evakuasi.
"Kami juga mendatangkan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum (PU ) Kaltim untuk mengangkat puing reruntuhan," ungkapnya. (Humas Prov Kaltim/jay)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
“Sejak pukul 06.00 pagi saya sudah mendapat konfirmasi, bahwa ada gedung yang runtuh, yang mengakibatkan banyak pekerja bangunan menjadi korban. Langkah penting yang harus dilakukan adalah segera lakukan evakuasi dan penyelamatan dalam koordinasi yang baik,†kata Mukmin Faisyal di lokasi kejadian, Selasa (3/6).
Korban ambruknya gedung ini secara keseluruhan diperkirakan mencapai 129 orang yang semuanya adalah pekerja. Mayoritas berasal dari Jawa Timur. Hingga siang kemarin, korban yang diperkirakan masih tertinggal di reruntuhan mencapai 11 orang.
Meski begitu, tim evakuasi belum bisa memastikan berapa jumlah korban yang tertimbun di lokasi tersebut. Langkah evakuasi pun segera dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim bekerja sama dengan BPBD Kota Samarinda menggunakan alat berat.
“Karena ijin bangunan ini dari Pemkot Samarinda, maka yang lebih berhak untuk melakukan koordinasi evakuasi adalah instansi terkait di Samarinda. Meski demikian, Pemprov Kaltim tetap membantu melakukan evakuasi korban,†tegas Mukmin.
Dari kejadian ini, Pemprov Kaltim menginstruksikan kepada Walikota Samarinda untuk memanggil pelaksana proyek pembangunan tersebut. Sebab, bangunan tersebut baru dibangun sejak Desember 2013 dan sudah runtuh pada Juni 2014. Artinya bangunan ini baru berumur 7 bulan.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kaltim Hj Siti Rusmalia Idrus mengatakan Pemprov Kaltim melalui BPBD dan Dinas Sosial sudah mengambil langkah segera untuk memberikan pertolongan dan membantu para korban.
“Selain melakukan evakuasi korban yang tertimbun reruntuhan, Pemprov Kaltim juga membuka dapur umum bagi korban yang selamat,†kata Rusmalia.
Walikota Samarinda H Syaharie Jaang yang juga berada di lokasi kejadian mengatakan siap melakukan kajian untuk mengetahui apa penyebab dan kesalahan, sehingga terjadi musibah tersebut.
“Faktornya bisa bermacam-macam. Jadi, kami tidak bisa mengambil kesimpulan sebelum dilakukan penelitian,†ujar Jaang.
Di tempat terpisah, Kepala BPBD Kaltim Wahyu Widhi Heranata menyebutkan, bahwa musibah ini telah dilaporkan ke Gubernur Awang Faroek Ishak yang kemarin masih mengikuti Rapimnas Pilpres bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Sentul, Bogor.
"Gubernur berpesan agar evakuasi dan penyelamatan dilakukan secara cepat dan akurat. Proses evakuasi juga diminta untuk dilakukan secara hati-hati karena kemungkinan masih ada korban yang tertimbun di reruntuhan," ujar Wahyu Widhi.
Dia menjelaskan, BPBD Kaltim sudah menurunkan regu penolong atau rescue dengan dukungan satu unit mobil ambulan dan mendirikan posko untuk memudahkan koordinasi. Proses evakuasi cukup sulit akibat reruntuhan material berat berbahan cor semen. Tim Bazarnas dari Balikpapan yang memiliki keahlian dalam pertolongan untuk bencana berat juga dihadirkan untuk membantu proses evakuasi.
"Kami juga mendatangkan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum (PU ) Kaltim untuk mengangkat puing reruntuhan," ungkapnya. (Humas Prov Kaltim/jay)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014