Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Provinsi Kaltim pada Mei 2014 mengalami inflasi (kenaikan harga) sebesar 0,23 persen, atau terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 113,72 pada April menjadi 113,98 pada Mei.

"Berdasarkan angka inflasi ini, maka untuk inflasi tahun kalender di Kaltim hingga Mei 2014 sebesar 1,81 persen dan inflasi year on year sebesar 8,36 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur (Kaltim) Aden Gultom di Samarinda, Selasa.

Menurut dia, inflasi terjadi terutama karena adanya kenaikan harga pada kelompok pengeluaran yang memiliki andil dominan, seperti yang ditunjukkan kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan yang berinflasi 0,42 persen.

Kemudian kelompok makanan jadi mengalami inflasi 0,27 persen, kelompok kesehatan berinflasi 0,87 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami inflasi 0,15 persen.

Selanjutnya kelompok transportasi dan komunikasi mengalami inflasi 0,42 persen. Sedangkan kelompok perumahan dan kelompok sandang mengalami deflasi (penurunan harga) masing-masing minus 0,11 persen dan minus 0,19 persen.

Apabila dirinci menurut kota, kata Aden, maka pada Mei Samarinda mengalami inflasi sebesar 0,15 persen, Balikpapan mengalami Inflasi 0,32 persen, dan Tarakan mengalami Inflasi 0,25 persen.

Ini berarti sampai Mei 2014, inflasi tahun kalender untuk Samarinda sebesar 1,38 persen, Balikpapan 2,16 persen, dan Tarakan 2,47 persen.

Sedangkan untuk inflasi year on year di Samarinda mencapai 8,76 persen, Kota Balikpapan 7,66 persen, dan Kota Tarakan mencapai 8,86 persen.

Menurutnya, IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga baik inflasi maupun deflasi di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan.

Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014