Uskup Agung Keuskupan Samarinda Monsegneur (Mgr) Yustinus Harjosusanto mengajak warga Kalimantan Timur, terutama umat Katolik, untuk menjaga kerukunan dan kedamaian dalam menghadapi Pemilu 2024.
"Pemilu adalah peristiwa demokrasi yang harus diikuti dengan baik oleh semua pihak," kata Uskup Yustinus pada Misa Berkat Perutusan di Gereja Paroki Santo Lukas di Samarinda, Sabtu.
Dikemukakannya, pemilu yang digelar setiap lima tahun sekali itu adalah waktu yang tepat untuk menentukan nasib bangsa ke depan.
Maka dari itu, ia mengamanatkan untuk mengedepankan sikap toleransi antar-umat beragama dan menghindari perpecahan hanya karena berbeda pilihan.
Maka dari itu, ia mengamanatkan untuk mengedepankan sikap toleransi antar-umat beragama dan menghindari perpecahan hanya karena berbeda pilihan.
Ia mengatakan, dalam pemilu selalu ada kontestasi yang berarti ada pilihan-pilihan yang harus ditentukan oleh para pemilih.
Hal ini sangat biasa dan wajar dalam demokrasi. Namun, ia mengingatkan, pilihan itu harus dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab.
Hal ini sangat biasa dan wajar dalam demokrasi. Namun, ia mengingatkan, pilihan itu harus dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab.
"Pilihlah pemimpin-pemimpin dan wakil-wakil rakyat yang dipandang terbaik. Tapi sekaligus juga, tetap merasa bahwa kita itu satu bangsa, satu tanah air, dan diikat oleh negara NKRI. Hendaknya itu diletakkan di atas segala-galanya, khususnya dalam kaitannya dengan pemilu," jelasnya.
Uskup Yustinus berharap pemilu bisa berjalan dengan baik, lancar, dan aman.
Ia juga mengimbau agar suasana kerukunan dan kesatuan tetap dijaga dan dihayati oleh semua warga, terutama bagi umat Katolik.
Ia juga mengimbau agar suasana kerukunan dan kesatuan tetap dijaga dan dihayati oleh semua warga, terutama bagi umat Katolik.
Meskipun berbeda pilihan, imbuhnya, masyarakat tetap satu bangsa dan satu negara kesatuan Republik Indonesia.
Oleh karena itu, ia menyerukan untuk menjaga perilaku hidup saling menguatkan antarsesama warga Indonesia.
"Meskipun nanti ada riak-riak sedikit, tapi hendaknya itu tidak merusak pilar kebangsaan," katanya pula.
Oleh karena itu, ia menyerukan untuk menjaga perilaku hidup saling menguatkan antarsesama warga Indonesia.
"Meskipun nanti ada riak-riak sedikit, tapi hendaknya itu tidak merusak pilar kebangsaan," katanya pula.
Ia juga mengajak warga untuk senantiasa mengandalkan Tuhan dalam segala hal.
Ia berdoa agar Tuhan memberkati bangsa Indonesia dan Pemilu 2024.
Ia berdoa agar Tuhan memberkati bangsa Indonesia dan Pemilu 2024.
"Tentu selain berjuang dan supaya bisa berhasil dengan baik, kita senantiasa mengandalkan Tuhan. Maka marilah kita memohon berkat-Nya," tutupnya.
Kegiatan Misa Berkat Perutusan di Gereja Paroki Santo Lukas di Samarinda ini juga dirangkai pemberkatan Uskup Keuskupan Agung kepada para calon legislatif Katolik se-Kalimantan Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024