Kementerian Luar Negeri menanggapi pernyataan Calon Wakil Presiden Mahfud Md yang mengatakan bahwa proses rekrutmen diplomat harus diperbaiki karena terkadang para diplomat itu merupakan titipan partai sehingga tidak mengerti diplomasi.

Sekretaris Jenderal Kemlu Cecep Herawan mengatakan bahwa para diplomat diisi oleh pegawai negeri sipil (PNS) yang merupakan aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Luar Negeri, dan proses pemilihannya pun mengikuti rekrutmen CPNS nasional.

"Yang membedakan proses perekrutan (PNS) di Kemlu adalah kami menambahkan dua faktor, yakni tes bahasa dan tes psikologi lengkap," kata Cecep kepada wartawan dalam temu media di Jakarta, Rabu.

"Perbedaan yang ketiga adalah wawancara. Tidak hanya dari Kemlu, kami juga melibatkan akademisi dan para ahli dari pihak ketiga untuk menjaga transparansi," ujar dia.

Cecep mengatakan sistem rekrutmen Kementerian Luar Negeri telah memenuhi standar internasional ISO 9001 sejak 2008 hingga saat ini. ISO 9001 adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen mutu.

Baca juga: Survei: 82,5 persen masyarakat yakini Pemilu akan jurdil

Dia menyebut Kementerian Luar Negeri juga mendapatkan penghargaan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada September lalu untuk kategori manajemen ASN terbaik.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa hal-hal yang disampaikan Cecep mengenai proses rekrutmen di Kemlu adalah bentuk komitmen Kemlu untuk terus menjaga transparansi dan tata kelola instansi.

"Dan sejauh ini Kemlu adalah salah satu (instansi) terbaik dalam menjalankan rekrutmen selama ini, sangat transparan dan merit-based (didasarkan pada prestasi atau kemampuan seseorang)," ucap Retno.

Sebelumnya, dalam debat cawapres pada Jumat (22/12), Mahfud Md mengatakan bahwa dia akan memperbaiki dan memperketat sistem rekrutmen diplomat yang bertugas di luar negeri jika dia dan Ganjar Pranowo menang dalam Pilpres 2024.

"Sistem rekrutmen diplomat sekarang ini harus ditinjau ulang. Dulu-dulu diplomat kita itu bagus. Sekarang ini, kadang ada titipan dari partai ... Sesudah bertugas, enggak jelas, dia enggak ngerti dasar-dasar diplomasi," kata Mahfud.

Baca juga: Distribusi logistik Pemilu di Samarinda terkendala surut air sungai

Pewarta: Shofi Ayudiana

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023