Harga emas menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), lebih tinggi untuk sesi kelima berturut-turut, menandai kenaikan sesi harian terpanjang sejak Januari, menurut Dow Jones Market Data ditopang oleh melemahnya dolar AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terangkat 13,40 dolar AS atau 0,69 persen, menjadi ditutup pada 1.967,10 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.968,90 dolar AS dan terendah di 1.948,60 dolar AS .
Emas berjangka terkerek 0,30 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.953,70 dolar AS pada Selasa (19/9/2023), setelah bertambah 7,20 dolar AS atau 0,37 persen menjadi 1.953,40 dolar AS pada Senin (18/9/2023), dan melonjak 13,40 dolar AS atau 0,69 persen menjadi 1.946,20 dolar AS pada Jumat (15/9/2023).
Tak lama setelah perdagangan ditutup, pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berakhir dengan pengumuman, yang mengindikasikan bahwa The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah seperti yang diharapkan, namun tidak mengesampingkan kenaikan suku bunga pada November.
Bank sentral memilih untuk mempertahankan suku bunga acuan fed fund di kisaran 5,25 persen hingga 5,50 persen, seperti yang diantisipasi. Selain itu, bank juga mengindikasikan kenaikan suku bunga tambahan pada tahun ini. Setelah pengumuman ini, emas untuk Desember diperdagangkan pada 1.963,80 dolar AS per ounce di perdagangan elektronik.
The Fed selanjutnya memperkirakan dua kali penurunan suku bunga pada tahun 2024, bukan empat kali.
Meskipun ada keputusan Federal Reserve dan sinyal kenaikan suku bunga lagi tahun ini, emas berjangka berhasil mempertahankan kenaikannya. Pergerakan harga ini menggarisbawahi hubungan dinamis antara keputusan kebijakan moneter dan komoditas seperti emas.
Bank Sentral Jepang dan Bank Sentral Inggris juga diperkirakan akan mengumumkan keputusan suku bunga mereka pekan ini.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 38 sen atau 1,62 persen, menjadi ditutup pada 23,836 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terpangkas 6,10 dolar AS atau 0,64 persen, menjadi menetap pada 942,30 dolar AS per ounce.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023