Samarinda (ANTARA Kaltim)- Wali Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Syaharie Jaang, menyatakan akan tetap memperjuangkan tenaga honorer kategori dua (K2) yang tidak lulus tes calon pegawai negeri sipil (CPNS).

"Pemerintah Kota Samarinda akan berkoordinasi dengan BKD untuk melakukan identifikasi terhadap tenaga honorer K2 yang belum lolos seleksi. Nantinya, nama-nama tersebut akan diusulkan kepada Kementerian PAN dan RB agar dapat diterima sebagai CPNS pada Juli 2014 mendatang, di luar jalur CPNS umum," katanya di Samarinda, Minggu (16/2) malam.

Syaharie Jaang berharap, kekecewaan para tenaga honorer K2, khususnya tenaga pengajar yang tergabung dalam Forum Solidaritas Pegawai Tidak Tetap Harian (Fesdikari ) yang belum lulus tes CPNS jalur K2 sedikit mereda.

Pada Kamis (13/2), puluhan tenaga honorer yang juga tergabung dalam Fesdikari menggelar unjuk rasa di Kantor Gubernur Kaltim, kantor wali kota, dan rumah jabatan Wali Kota Samarinda.

Mereka meminta kejelasan nasib selanjutnya terkait dengan apakah mereka masih bisa diperjuangkan menjadi PNS.

Pada pertemuan tersebut, Syaharie Jaang mengatakan Pemerintah Kota Samarinda melalui Badan Kepegawaian Daerah akan mengirimkan surat usulan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terkait masa depan peserta tes K2 yang belum lulus, yakni sebanyak 578 orang dari 1.136 yang lolos verifikasi.

Terkait dengan desakan agar Pemkot Samarinda menolak hasil seleksi CPNS Formasi K2, Syaharie Jaang menyatakan bahwa dirinya tidak dapat memenuhi tuntutan tersebut karena kelulusan peserta merupakan kewenangan pemerintah pusat dan bukan kewenangan Pemerintah Kota Samarinda.

"Kita patut bersyukur karena peserta tes yang lulus lebih dari 30 persen dari total jumlah peserta K2. Adanya peserta yang belum lulus tentu menjadi perhatian Pemerintah Kota Samarinda. Oleh karena itu, peserta yang belum lulus harap bersabar, karena pemkot tentu akan melakukan upaya-upaya untuk mengakomodir keinginan menjadi CPNS," kata Syaharie Jaang. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014