Samarinda (ANTARA Kaltim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, mencatat sebanyak 157 rumah warga di kota itu terendam banjir diduga akibat luapan kolam penampungan air milik dua perusahaan tambang batu bara.

"Ada 157 rumah yang terendam banjir diduga akibat kolam penampungan air milik dua perusahaan tambang batu bara yaitu PT CEM dan CV Arjuna tidak mampu menahan debit air sehingga meluap dan menggenangi pemukiman," ungkap Kepala BPBD Kota Samarinda, Roby Hartono kepada Antara di Samarinda, Minggu petang.

Sebanyak 157 rumah warga itu berada di kawasan Pelita Tujuh, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda.

Selain menggenangi rumah warga, banjir yang diduga akibat luapan kolam penampungan air milik dua perusahaan tambang batu bara itu juga menyebabkan kerusakan sejumlah harta benda khususnya barang elektronik milik warga.

BPDB Kota Samarinda, kata Roby Hartono, saat ini telah mendata kerugian akibat kejadian tersebut. "Banjir yang menyebabkan 157 rumah warga terendam serta merusak sejumlah barang elekronik itu terjadi beberapa waktu lalu namun sampai saat ini kami masih mendata kerugian warga. Sebenarnya, pendataan itu sudah dilakukan beberapa hari lalu namun karena masih ada warga yang belum terdata sehingga dilakukan inventarisasi ulang," kata Roby Hartono.

Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kota Samarinda, kata dia, juga disebabkan air kiriman serta menyempitnya saluran air akibat tersumbat sampah rumah tangga.

"Selama beberapa hari terakhir, Kota Samarinda diguyur hujan ditambah menyempitnya saluran air sehingga terjadi genangan air di sejumlah kawasan. Banjir juga diakibatkan oleh air kiriman," ujar Roby Hartono.

BPBD Kota Samarinda, kata Roby Hartono, mengajak warga agar menjaga lingkungan khususnya tidak membuang sampah di sembarang tempat.

"Selama ini, kesadaran masyarakat dalam merawat drainase masih minim dan banyak warga yang membuang sampah di tempat sehingga menyebabkan penyempitan yang menjadi salah satu penyebab terjadinya genangan air, baik di jalan maupun di kawasan pemukiman. Jadi, kami mengimbau warga mulai saat ini agar bisa menjaga dan merawat drainase," ungkap Roby Hartono.  (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014