Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, mengingatkan warga terhadap dampak pasang air laut tertinggi yang diprakirakan terjadi pada Senin, 20 Februari 2023, yakni mencapai 2,8 meter.
"Berdasarkan informasi dari BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, akan terjadi pasang laut setinggi 2,8 meter pada Senin, 20 Februari pukul 19.00 Wita," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten PPU Marjani di Penajam, Rabu (15/2).
Dampak peristiwa itu antara lain rumah dan harta benda milik warga di kawasan pesisir bisa terendam air laut, kemudian tambak ikan, tambak udang, dan tambak kepiting bisa terendam, serta aktivitas warga menjadi terganggu.
Kawasan pesisir di Kabupaten PPU yang diminta waspada terhadap dampak dari pasang laut tersebut terutama di Kecamatan Penajam yang meliputi Kelurahan Kampung Baru dan Tanjung Jumlai, kemudian di Kecamatan Babulu, terutama di Desa Babulu Laut.
Tiga lokasi tersebut diminta paling waspada karena kawasannya paling rendah, bahkan Selasa malam, air laut di Babulu Laut sudah masuk ke lapangan setempat sekitar 15 cm, padahal ini belum pasang puncak, sehingga ketika pasang puncak pada 20 Februari mendatang, tentu kenaikan air bisa lebih tinggi lagi.
Di Babulu Laut, lanjutnya, terdapat beberapa tambak udang dan tambak kepiting milik warga, sehingga ia mengimbau pemilik tambak segera memanen jika sudah laku dijual, ketimbang raib terikut pasang laut.
"Imbauan untuk memanen ikan, udang, dan kepiting di tambak ini tentu bukan hanya di Baulu Laut, tapi juga di kawasan pesisir lain di PPU, karena di sepanjang garis pantai Kabupaten PPU banyak tersebar tambak ikan, kepiting, maupun udang," kata Marjani.
Untuk kawasan Kampung Baru, Tanjung Laut, dan sekitarnya, jika pasang laut sampai 2,8 meter, maka hal itu bisa merendam lantai rumah warga, sehingga ia mengimbau pemilik rumah untuk memindahkan barang berharga dari lantai ke tempat yang lebih tinggi.
"Hasil komunikasi kami dengan warga beberapa kali, rata-rata warga pesisir sudah mengetahui siklus pasang surut laut, sehingga warga pun sudah siap. Meski begitu, kami terus melakukan koordinasi dan mengimbau warga selalu waspada terhadap dampaknya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Berdasarkan informasi dari BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, akan terjadi pasang laut setinggi 2,8 meter pada Senin, 20 Februari pukul 19.00 Wita," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten PPU Marjani di Penajam, Rabu (15/2).
Dampak peristiwa itu antara lain rumah dan harta benda milik warga di kawasan pesisir bisa terendam air laut, kemudian tambak ikan, tambak udang, dan tambak kepiting bisa terendam, serta aktivitas warga menjadi terganggu.
Kawasan pesisir di Kabupaten PPU yang diminta waspada terhadap dampak dari pasang laut tersebut terutama di Kecamatan Penajam yang meliputi Kelurahan Kampung Baru dan Tanjung Jumlai, kemudian di Kecamatan Babulu, terutama di Desa Babulu Laut.
Tiga lokasi tersebut diminta paling waspada karena kawasannya paling rendah, bahkan Selasa malam, air laut di Babulu Laut sudah masuk ke lapangan setempat sekitar 15 cm, padahal ini belum pasang puncak, sehingga ketika pasang puncak pada 20 Februari mendatang, tentu kenaikan air bisa lebih tinggi lagi.
Di Babulu Laut, lanjutnya, terdapat beberapa tambak udang dan tambak kepiting milik warga, sehingga ia mengimbau pemilik tambak segera memanen jika sudah laku dijual, ketimbang raib terikut pasang laut.
"Imbauan untuk memanen ikan, udang, dan kepiting di tambak ini tentu bukan hanya di Baulu Laut, tapi juga di kawasan pesisir lain di PPU, karena di sepanjang garis pantai Kabupaten PPU banyak tersebar tambak ikan, kepiting, maupun udang," kata Marjani.
Untuk kawasan Kampung Baru, Tanjung Laut, dan sekitarnya, jika pasang laut sampai 2,8 meter, maka hal itu bisa merendam lantai rumah warga, sehingga ia mengimbau pemilik rumah untuk memindahkan barang berharga dari lantai ke tempat yang lebih tinggi.
"Hasil komunikasi kami dengan warga beberapa kali, rata-rata warga pesisir sudah mengetahui siklus pasang surut laut, sehingga warga pun sudah siap. Meski begitu, kami terus melakukan koordinasi dan mengimbau warga selalu waspada terhadap dampaknya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023