Samarinda (ANTARA Kaltim)-Komandan Komando Resort Militer (Danrem) 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) Kolonel Inf Nono Suharsono menegaskan, penangkapan  dua pelaku bersama barang bukti seberat 4,25 kilogram sabu pada Senin (21/10) dan 3,7 kilogram (pelaku melarikan diri ke Malaysia) pada Selasa (22/10), oleh Satgas Pengamanan Perbatasan Batalion 141/Aneka Yudha Jaya Prakosa (AJYP), merupakan prestasi luar biasa untuk menyelamatkan generasi muda bangsa dari bahaya narkoba.

"Kita tidak boleh lengah dan harus waspada, karena para pelaku sangat lihai. Penangkapan ini sengaja kita publikasikan agar masyarakat tahu dan sadar wilayahnya terancam narkoba sehingga dikemudian lebih waspada dan ikut memberantasnya," tegas Nono Suharsono saat bersilaturahmi dengan kalangan pers di aula Korem 091/ASN, Kamis (24/10).

Ia juga mengucapkan terimakasih kepada pucuk pimpinan TNI yang memberikan perhatian khusus, dengan menaikan pangkat kepada prajurit yang mengagalkan penyelundupan narkoba.  

Setelah penangkapan ini, jajaran TNI akan terus meningkatkan penjagaan di  pos-pos perbatasan, disamping itu juga akan meningkatkan pengawasan jalan-jalan tikus di perbatasan.

"Penjagaan ketat tidak hanya dilakukan di pintu masuk perbatasan, TNI AD juga fokus pada pengamanan di jalan-jalan tikus. Disinyalir jalan-jalan tikus di daerah tersebut juga menjadi jalur favorit para penyelundup untuk meloloskan narkotika menuju Indonesia," ungkapnya.

Ditegaskan, jajaran TNI bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi  perbatasan. Begitu juga penanganan pada pelintas perbatasan sesuai prosedur yang ada dengan tujuan untuk menggagalkan semua barang ilegal yang masuk ke Indonesia.

Meskipun berhasil mengagalkan penyelundupan narkoba, TNI bersikap terbuka jika ada anggota TNI terlibat narkoba juga akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.

"Kalau  ada angota TNI berbuat salah, beritahu kami dan akan kami tindak sesuai dengan tingkat kesalahannya sesuai hukum yang berlaku," ungkapnya.

Selain itu, Pos yang dianggap  rawan akan ditambah personil penjagaan dengan menempatkan prajurit terbaik. Apalagi masalah perbatasan juga terkait dengan masalah ekonomi, termasuk keluar masuknya barang illegal sehingga perlu  peningkatan pengawasan.

Terpisah Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek menyampaikan apresiasi dan  terimakasih setinggi-tingginya kepada jajaran TNI yang berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu di perbatasan.

"Di Malaysia sangat keras hukuman kepada pelaku narkoba, tetapi anehnya narkoba justru diselundupkan dari negara itu. Dengan kejadian ini hukuman kepada pelaku harus tegas ," ujarnya.

Gubernur menambahkan, hal penting yang perlu dipikirkan saat ini adalah bagaimana membantu generasi muda agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan  narkoba. Perlu kerja keras untuk hal itu.

"Sudah banyak hal yang dilakukan Pemprov, selain membantu lahan dan membangun gedung rehablitasi narkoba juga melakukan tes urine kepada seluruh pegawai.  Jika terbukti pegawai menggunakan narkoba, maka tidak ada ampun lagi, langsung pecat," tegas Awang.

Peran keluarga dan orang tua untuk mengawasi pergaulan anak menjadi sangat penting agar orang tua bisa mencegah kemungkinan penyalahgunaan narkoba dilakukan oleh generasi muda.

"Kontrol orang tua sangat penting, agar anak-anak tidak terjerat dalam penyalahgunaan narkoba dan mari wujudnya Kaltim bebas narkoba 2015," imbau Awang. (Humas Prov kaltim/sar)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013