Samarinda (ANTARA Kaltim) - Komandan Korem 091/ASN Kolonel Inf Nono Suharsono mengakui pihaknya saat ini bekerja sama dengan Polres Kabupaten Nunukan untuk memburu gembong dari 7,95 kilogram sabu-sabu.

"Kurir pembawa sabu-sabu seberat itu sudah kami tangkap di Nunukan, sedangkan pemiliknya atau gembongnya melarikan diri ke Malaysia saat penangkapan," ujarnya saat bersilaturahim dengan sejumlah wartawan di Makorem 091/ASN, Samarinda, Kamis.

Menurut dia, penangkapan kurir atau pembawa sabu-sabu seberat itu terjadi dua kali di Pulau Sebatik yakni pada 21 Oktober dengan barang bukti seberat 4,25 kilogram (kg) sabu-sabu.

Penangkapan kedua juga dilakukan di Pulau Sebatik, Nunukan, Kaltim pada 22 Oktober dengan barang bukti seberat 3,7 kg sabu-sabu.

"Dua kali penangkapan sabu-sabu itu dilakukan oleh prajurit Satuan

Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 141/AYJP di Nunukan," katanya.

Saat ini, semua barang bukti tersebut sudah diserahkan kepada Polres Nunukan untuk dilakukan penindakan lebih lanjut.

Dia berharap pihaknya bersama Polres Nunukan bisa mengusut tuntas kasus tersebut agar wilayah perbatasan bisa bebas dari peredaran narkoba.

"Dari pengakuan salah satu tersangka (Hermansyah), kurir pembawa sabu-sabu itu telah seringkali meloloskan sabu-sabu yang berasal dari Tawau, Malaysia," katanya.

Nono Suharsono juga mengatakan prajurit yang melakukan penangkapan itu juga mendapat penghargaan, yakni berupa kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat sebelumnya.

"Wilayah perbatasan negara memiliki banyak kerentanan terhadap berbagai macam penyelundupan, baik penyelundupan gula, daging, kayu, bahkan hingga narkoba berbagai jenis, termasuk jenis sabu-sabu yang dilakukan dua kali penangkapan selama dua hari berturut-turut," katanya.

Dia juga telah menginstruksikan kepada semua jajarannya di Provinsi Kaltim agar terus mengumandangkan perang melawan narkoba hingga Kalimantan Timur (Kaltim) benar-benar bisa bebas dari segala macam narkoba.

"Selain kepada jajaran TNI, masyarakat, wartawan, dan siapa saja memang sudah seharusnya mewaspadai terhadap peredaran narkoba, kalau narkoba dibiarkan beredar, mau jadi apa generasi ini karena dampak negatif narkoba sangat besar terhadap perkembangan penggunanya," katanya.

Dia juga mengatakan jajaran TNI juga sudah melakukan bersih-bersih terhadap narkoba, bahkan kepada prajurit di Kaltim yang dicurigai mengonsumsi narkoba juga langsung dilakukan tes urine.

"Dari hasil tes urine terdapat tiga prajurit di Kaltim yang positif mengonsumsi narkoba, sehingga saat ini tiga prajurit itu dikenai sanksi dan sedang menjalani proses," katanya. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013