Samarinda (ANTARA Kaltim)- Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Kalimantan Timur memamerkan produk olahan hasil ternak seperti dendeng, telur asin pindang, dan lainnya selama Pameran Pembangunan di Stadion Madya Sempaja Samarinda, 18-24 Agustus 2013.
"Berbagai komoditas olahan hasil ternak yang diproduksi warga dari kabupaten dan kota tersebut, merupakan hasil binaan Dinas Peternakan Kaltim," ujar Plh Kepala Bidang Teknologi Pengolahan Hasil Ternak Disnak Kalimantan Timur Edith Hendarti di Samarinda, Jumat.
Di gerai pameran itu, staf Disnak Kaltim juga memperagakan teknik membuat cornet dari daging sapi, tetapi pembuatan komoditas jenis ini baru dilakukan pelatihan ke beberapa kelompok usaha kecil, sehingga belum banyak pelaku usaha mikro dan kecil yang mampu membuatnya.
Namun demikian, pihaknya akan terus memberikan pelatihan tentang teknik memproduksi cornet, pasalnya sejumlah staf di Disnak Kaltim sudah mengusai tekniknya, sehingga ilmu yang dimiliki itu akan terus ditularkan ke sejumlah usaha pelaku mikro dan kecil.
Berbeda dengan pengolahan hasil ternak dendang, telur asin pindang, keripik ceker ayam, dan olahan lainnya, jenis pengolahan makanan ringan dari hasil peternakan itu sudah sering dilakukan pelatihan kepada sejumlah kelompok usaha, sehingga banyak pelaku usaha yang sudah mampu membuatnya dan banyak masyarakat sudah sangat akrab dengan makanan tersebut.
Menurutnya, keripik ceker ayam merupakan produk sampingan dari daging ayam yang diolah menjadi produk tradisional yang sangat diminati masyarakat, bahkan cukup popular karena rasanya yang gurih dan mudah disimpan dalam jangka panjang.
Umumnya ukuran kulit ceker ayam yang dibuat keripik, panjangnya pada kisaran 11 cm, lebar 4 cm, dan tebal 0,8 cm. Kandungan gizinya adalah kadar air 65,99 persen, protein 22,98 persen, lemak 5,6 persen, dan abu 3,03 persen.
Dalam membuat keripik ceker ayam, lanjutnya, dibutuhkan keterampilan dalam menguliti ceker ayam, sehingga dapat menghasilkan potongan kulit yang baik dan utuh. Terkait dengan perlunya keterampilan khusus itu, maka Disnak Kaltim sering melakukan pelatihan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Berbagai komoditas olahan hasil ternak yang diproduksi warga dari kabupaten dan kota tersebut, merupakan hasil binaan Dinas Peternakan Kaltim," ujar Plh Kepala Bidang Teknologi Pengolahan Hasil Ternak Disnak Kalimantan Timur Edith Hendarti di Samarinda, Jumat.
Di gerai pameran itu, staf Disnak Kaltim juga memperagakan teknik membuat cornet dari daging sapi, tetapi pembuatan komoditas jenis ini baru dilakukan pelatihan ke beberapa kelompok usaha kecil, sehingga belum banyak pelaku usaha mikro dan kecil yang mampu membuatnya.
Namun demikian, pihaknya akan terus memberikan pelatihan tentang teknik memproduksi cornet, pasalnya sejumlah staf di Disnak Kaltim sudah mengusai tekniknya, sehingga ilmu yang dimiliki itu akan terus ditularkan ke sejumlah usaha pelaku mikro dan kecil.
Berbeda dengan pengolahan hasil ternak dendang, telur asin pindang, keripik ceker ayam, dan olahan lainnya, jenis pengolahan makanan ringan dari hasil peternakan itu sudah sering dilakukan pelatihan kepada sejumlah kelompok usaha, sehingga banyak pelaku usaha yang sudah mampu membuatnya dan banyak masyarakat sudah sangat akrab dengan makanan tersebut.
Menurutnya, keripik ceker ayam merupakan produk sampingan dari daging ayam yang diolah menjadi produk tradisional yang sangat diminati masyarakat, bahkan cukup popular karena rasanya yang gurih dan mudah disimpan dalam jangka panjang.
Umumnya ukuran kulit ceker ayam yang dibuat keripik, panjangnya pada kisaran 11 cm, lebar 4 cm, dan tebal 0,8 cm. Kandungan gizinya adalah kadar air 65,99 persen, protein 22,98 persen, lemak 5,6 persen, dan abu 3,03 persen.
Dalam membuat keripik ceker ayam, lanjutnya, dibutuhkan keterampilan dalam menguliti ceker ayam, sehingga dapat menghasilkan potongan kulit yang baik dan utuh. Terkait dengan perlunya keterampilan khusus itu, maka Disnak Kaltim sering melakukan pelatihan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013