Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta para kapten kapal penumpang dan barang yang melintasi perairan nusantara agar waspada ombak tinggi serta cuaca ekstrem yang sedang terjadi saat ini.

"Laporan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), ada beberapa wilayah perairan yang ombaknya tinggi karena angin kencang dan cuaca tidak menentu," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Bobby Mamahit di Pelabuhan Semayang Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (21/7).

Berdasarkan laporan BMKG tersebut, katanya, perairan selatan Pulau Jawa atau Samudera Hindia, hingga Maluku sedang mengalami ombak yang cukup tinggi dan besar.

"Tinggi gelombang mencapai 4-5 meter. Kapal-kapal kecil dan sedang harus sangat waspada," katanya.

Ia mengatakan kapal-kapal besar yang ketinggian lambung bisa puluhan meter memang tidak terlalu khawatir terhadap ombak, akan tetapi berpotensi membuat perjalanan tidak nyaman.

Awak kapal-kapal besar, terutama kapal penumpang, katanya,

harus selalu mengecek dan memelihara perlengkapan keselamatan kapal, antara lain pelampung, sekoci, hingga tabung pemadam api.

"Wajib bagi operator kapal dan nakhoda untuk memenuhi standar pelayaran. Kami melalui syahbandar tidak akan mengizinkan kapal berlayar bila standar keselamatannya tidak memenuhi syarat," katanya.

Kemenhub sebelumnya menemukan 25 kapal yang tidak menyiapkan dan memelihara perangkat keselamatan di kapalnya dengan benar. Temuan tersebut berdasarkan uji petik 1.200 armada yang disiapkan untuk mudik Lebaran 2013.

"Pada KM Umsini misalnya, ada sekoci yang dereknya macet sehingga tidak bisa diturunkan. Itu harap segera diperbaiki," kata Bobby.

Kapal Motor (KM) Umsini adalah kapal penumpang milik PT Pelni yang sudah berumur 29 tahun. Kapal itu sedang sandar di Pelabuhan Semayang. Rute pelayarannya adalah Balikpapan-Baubau-Makassar-Nunukan-Pantoloan-Parepare-Tarakan-Tolitoli.

Ia meminta kepada nakhoda agar kabel-kabel dan katrol dari sekoci yang macet itu diberi pelumas yang cukup.

Menurut dia, KM Umsini masih layak berlayar namun harus mendapat perawatan dan pemeliharaan secara maksimal.

Mohon juga dicek pelampung penolong, berapa jumlahnya, sesuai tidak dengan jumlah orang di kapal. Juga alat pemadam api, bagaimana kondisinya," katanya.  (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013