Tana Paser (ANTARA Kaltim) - PT Kideco Jaya Agung, sebuah perusahaan tambang batu bara pemegang izin Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang beroperasi di Kabupaten Paser, memiliki lima pilar komitmen lingkungan yang dituangkan dalam kebijakan mutu, kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dan lingkungan.

Chief Operation Officer (COO) PT Kideco Lee Jong Beom, menjelaskan, lima pilar komitmen lingkungan itu antara lain, memastikan semua karakteristik, skala, aspek dan dampak lingkungan hidup dikelola secara efektif, mencegah polusi, 'mine closure' program yang terencana, peningkatan kepedulian lingkungan dan penerapan aspek 3R (Reduce, Reuse, Recycle) pada program pengelolaan limbah.

"Lima pilar komitmen lingkungan ini selaras dengan tema peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia 2013 yang dicanangkan Kementerian Lingkungan Hidup yakni Ubah Perilaku dan Pola Konsumsi Untuk Selamatkan Lingkungan,“ kata Lee Jong Beom.

Tema pada peringatan Hari Lingkungan Hidup 2013 menurut dia, memberikan gambaran yang mudah serta membuka kesadaran masyarakat atas pentingnya menyikapi pemanfaatan makanan dan sumber daya alam termasuk pemanfaatan bahan makanan secara bijak.

Untuk itu Kideco, tambah Lee Jong Beom, ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan bahwa perilaku membuang makanan bukan hanya berdampak pada pemborosan keuangan perusahaan namun limbah makanan juga akan menyebabkan empat dampak.
     
Keempat dampak tersebut kata dia yakni pertama, pencemaran lingkungan karena sisa sampah organik yang berasal dari makanan hanya 22 persen yang dikomposkan, selebihnya dibuang dan menjadi beban pencemaran lingkungan.

Kedua, pemborosan konsumsi bahan bakar yang telah digunakan untuk transportasi, penyimpanan  dan pendistribusian.

Ketiga, penggunaan bahan kimia seperti pupuk dan pestisida yang telah digunakan selama masa penumbuhan tanaman dan keempat adalah, makanan membusuk menciptakan lebih banyak metana (salah satunya penyebab gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap pemanasan global).

Dalam jumlah yang sama, metana 23 kali lebih kuat daripada C02 (karbon dioksida) menyumbang pembentukan emisi gas rumah kaca.  

Karenanya, besarnya jumlah makanan terbuang ke tempat pembuangan sampah secara signifikan berkontribusi terhadap perubahan iklim yang terjadi selama ini.

Tekad PT Kideco melaksankan lima pilar komitemen lingkungan itu telah mengantarkan salah satu perusahaan tambang terbesar di Kalimantan Timur ini berhasil meraih berbagai penghargaan di bidang lingkungan hidup, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah Provini Kaltim.

Beberapa penghargaan yang diraih antara lain, mendapatkan Proper Hijau selama dua kali berturut-turut yakni pada 2012 dan 2013, penghargaan Aditama oleh Kementerian ESDM pada 2012 serta mendapatkan peringkat Bendera Emas untuk site Roto Samurangau dan Bendera Hijau untuk Site Susubang Uko dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

“Penghargaan yang kami raih merupakan apresiasi pihak Pemerintah baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat terhadap pengelolaan lingkungan di areal pertambangan Kideco. Dan ini  akan kami pertahankan dan kami tingkatkan dari tahun ke tahun secara berkelanjutan,” ujar Lee Jong Beom.

Menurut Lee Jong Beom, keberhasilan pencapaian peringkat kinerja (Proper) oleh PT Kideco merupakan upaya kerja keras yang berkesinambungan yang didukung semua pihak seperti pihak internal Kideco bersama kontraktor, pembinaan dan bimbingan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Paser serta Dinas Kehutanan, Pertambangan & Energi Kabupaten Paser.   

“Untuk itu saya selaku Managemen mengucapkan banyak terimakasih,” kata Lee Jong Beong.  (Advetorial)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013