Bontang (ANTARA Kaltim) - Sejumlah sopir angkot di Kota Bontang, Kalimantan Timur telah menaikan tarif ,meskipun belum ada penetapan secara resmi kenaikan tarif  angkot dari Dinas Perhubungan,  pasca kenaikan harga BBM pada Jumat 21 Juni 2013.

“Sebenarnya belum ada penetapan resmi kenaikan tarif angkot dalam Kota Bontang. Namun para sopir sepakat menaikkan tarif seribu rupiah yang semula Rp4000  menjadi Rp5000 sejak harga BBM dinaikkan pemerintah,” kata  salah satu sopir Angkot dalam kota Bontang, Anton,di Bontang Rabu (26/6).

Ia mengatakan, meskipun belum ada penetapan kenaikan tarif secara resmi dari Dinas Perhubungan Bontang, namun  para sopir sudah menaikan tarif sambil menuggu adanya penetapan kenaikan resmi. Kedepan akan menyesuaikan dengan kenaikan tarif yang ditetapkan Dinas Perhungan  Bontang.

“Sebenarnya dengan kenaikan premium Rp2000 per liternya maka idealnya tarif angkutan juga dinaikkan Rp2000 atau tarif angkot menjadi Rp6000,” katanya.

Anton  menjelaskan  dirinya sudah dua tahun menjadi sopir angkot dalam kota mengaku perbulan memiliki penghasilan sekitar Rp2.000.000 hingga Rp2.500.000. Sedangkan  setoran ke pemilik  Angkot yang perharinya  mencapai Rp75.000.
 
Dikemukakannya bagi sopir-sopir senior oleh Dishub difasilitasi mendapat carteran langganan karyawan perusahaan tambang seperti PT Pama Persada dari berbagai sudut kota hingga terminal yang selanjutnya telah dijemput bus perusahaan.

Namun carteran untuk karyawan hanya diberikan bagi para sopir yang telah senior, sementara  bagi sopir baru mencari penumpang sendiri.

“Saya berharap Dishub bisa memperhitungkan kenaikan tarif yang setara dengan kenaikan harga BBM.  Saya berharap ketetapan kenaikan tarif yang dikeluarkan Dishub sebesar  Rp6000 dan itu baru bisa mengimbangi kenaikan harga BBM ,” kata Anton.(*)

Pewarta: Suratmi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013