Thomas Tuchel mengecam para penggemar Chelsea yang bertepuk tangan namun juga mengejek pemilik klub itu, Roman Abramovich, sebelum dimulainya pertandingan yang akhirnya dimenangkan Chelsea atas Burnley dengan skor 4-0, Sabtu.
Menyusul invasi Rusia ke Ukraina, klub-klub Liga Inggris mengadakan momen solidaritas pra-pertandingan kepada Ukraina sebelum setiap pertandingan akhir pekan ini dan mayoritas penonton bertepuk tangan seraya meneriakkan nama Abramovich di Turf Moor.
Abramovich telah mengumumkan dia akan menjual klub juara bertahan Liga Champions itu di tengah spekulasi dia juga bisa terkena sanksi pemerintah Inggris atas dugaan hubungannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Namun, manajer Chelsea Tuchel merasa kecewa dengan para fans yang memilih menodai pertandingan dengan memberikan dukungan untuk Ukraina secara berlebihan.
"Bukan saatnya untuk melakukan itu. Jika kita harus menunjukkan solidaritas, maka kita akan menunjukkan solidaritas itu dan kita harus melakukannya bersama-sama," katanya.
"Kami berlutut bersama. Jika orang penting dari klub kami atau klub lain ada yang meninggal dunia, kami akan memberikan penghormatan selama satu menit."
“Ini bukan saatnya untuk memberikan pesan lain. Ini saatnya untuk menunjukkan rasa hormat. Sebagai klub, kami membutuhkan fans kami untuk berkomitmen dalam satu menit bertepuk tangan ini."
"Kami melakukannya untuk Ukraina dan ini bukan saatnya memberikan untuk pesan lain."
Chelsea telah memenangkan 19 trofi utama dalam 19 tahun masa kepemilikan Abramovich, termasuk lima gelar Liga Premier, dua Liga Champions dan Piala Dunia antar-Klub.
Abramovich dilaporkan mematok harga 4 miliar dolar AS untuk melepas Chelsea dan miliarder Turki Muhsin Bayrak termasuk investor kaya terbaru yang menyatakan minatnya dalam kesepakatan potensial.
Selain itu konglomerat Swiss Hansjorg Wyss dan pengusaha Amerika Todd Boehly, salah satu pemilik tim bisbol Los Angeles Dodgers, dilaporkan juga telah membentuk kemitraan dengan maksud untuk mengajukan penawaran, demikian AFP.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
Menyusul invasi Rusia ke Ukraina, klub-klub Liga Inggris mengadakan momen solidaritas pra-pertandingan kepada Ukraina sebelum setiap pertandingan akhir pekan ini dan mayoritas penonton bertepuk tangan seraya meneriakkan nama Abramovich di Turf Moor.
Abramovich telah mengumumkan dia akan menjual klub juara bertahan Liga Champions itu di tengah spekulasi dia juga bisa terkena sanksi pemerintah Inggris atas dugaan hubungannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Namun, manajer Chelsea Tuchel merasa kecewa dengan para fans yang memilih menodai pertandingan dengan memberikan dukungan untuk Ukraina secara berlebihan.
"Bukan saatnya untuk melakukan itu. Jika kita harus menunjukkan solidaritas, maka kita akan menunjukkan solidaritas itu dan kita harus melakukannya bersama-sama," katanya.
"Kami berlutut bersama. Jika orang penting dari klub kami atau klub lain ada yang meninggal dunia, kami akan memberikan penghormatan selama satu menit."
“Ini bukan saatnya untuk memberikan pesan lain. Ini saatnya untuk menunjukkan rasa hormat. Sebagai klub, kami membutuhkan fans kami untuk berkomitmen dalam satu menit bertepuk tangan ini."
"Kami melakukannya untuk Ukraina dan ini bukan saatnya memberikan untuk pesan lain."
Chelsea telah memenangkan 19 trofi utama dalam 19 tahun masa kepemilikan Abramovich, termasuk lima gelar Liga Premier, dua Liga Champions dan Piala Dunia antar-Klub.
Abramovich dilaporkan mematok harga 4 miliar dolar AS untuk melepas Chelsea dan miliarder Turki Muhsin Bayrak termasuk investor kaya terbaru yang menyatakan minatnya dalam kesepakatan potensial.
Selain itu konglomerat Swiss Hansjorg Wyss dan pengusaha Amerika Todd Boehly, salah satu pemilik tim bisbol Los Angeles Dodgers, dilaporkan juga telah membentuk kemitraan dengan maksud untuk mengajukan penawaran, demikian AFP.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022