Sangatta (ANTARA Kaltim) - Sejumlah peneliti hutan, flora dan fauna dari beberapa negara yang datang ke Kutai Timur Kalimantan Timur dan tergabung dalam rombongan ke kawasan hutan Prevab Taman Nasional Kutai (TNK) mengatakan kondisi hutan prevab TNK semakin membaik.

Marc Ancrenaz, Scientific Director Conservation Programm Kinibatangan Orang Utan Kinabalu Malaysia, Kamis, mengatakan kondisi hutan prevab taman nasional kutai timur ini masih sangat bagus karena masih memiliki banyak pohon berbagai jenis dengan ukuran besar-besar.

Menurut Marc Ancrenaz yang asal Belanda, dibandingkan dengan hutan Kinabatangan Kota Kinabalu, hutan Prevab lebih bagus, bahkan ratusan pohon kayu bernilai tinggi ada di TNK.

"Saya baru kali ini datang Prevab dan ternyata luar biasa bagusnya. Saya juga sangat senang melihat langsung beberapa ekor orangutan di sini," katanya.

Sedangkan Anne E Russon PhD mengatakan "recovery" yang dilakukan pasca kebakaran tahun 1997-1998 hutan prevab terus membaik dan diyakini akan semakin membaik.

Menurut Anne, yang juga Director Orangutan Kutai Project, "recovery" hutan yang dilakukan memang tidak akan sebaik aslinya, tetapi kalau diseriusi untuk terus menjaganya, maka akan semakin baik.

"Sudah 14 tahun tidak ada kebakaran hutan dan 'recovery' dilakukan hutan sudah baik dan satwa-satwa hutan populasinya semakin banyak," katanya.

Peneliti lainnya, Dr.Ferry Slik, juga memuji hutan prevab TNK karena ternyata menyimpan banyak jenis pohon yang dilindungi dan ukurannya besar-besar, lagi pula saya melihat banyak satwa

Professor Ferry Slik yang saat ini melakukan penelitian di Xishuangbanna Tropical Botanical Garden Chinese Academy of Sciences, menambahkan, di China sangat langka melihat satwa di hutan karena banyak diburu warga.

"Saya kebetulan hanya konsentrasi meneliti hutan bukan satwa, makanya bisa mengetahui kalau hutan prevab ini bagus," kata pria Belanda yang baru kali ini datang ke Kutai Timur.

Kepala Balai Taman Nasional Kutai, Ir Erly Sukrismanto mengatakan pemulihan hutan prevab yang dilakukan sejak kebakaran tahun 1998 kini kondisi hutannya sangat baik dengan terdapat berbagai jenis satwa ada di dalamnya.

Menurut Erly Sukrismanto, pihaknya membawa para peneliti agar melihat langsung bagaimana kondisinya sebenarnya. "Jadi tidak hanya mengetahui di media, tapi datang ke lokasi dan melihat langsung sehingga nantinya mereka bisa menyampaikan kenegara masing-masing," katanya.

Mereka diajak melakukan perjalanan setelah sebelumnya selama dua hari mengikuti workshop internasonal restorasi orangutan dan restorasi habitat di Sangatta, 11-13 Juni, untuk membahas berbagai persoalan menyangkut orangutan.

"Ternyata dari pandangan langsung di lapangan pernyataan mereka semua senang dan memuji bahwa hutan kita bagus dan akan semakin bagus," katanya. (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013