Nunukan (ANTARA Kaltim) - Dua kali getaran keras yang terjadi Kamis (6/6) dini hari sekitar pukul 03.40 Wita diduga pengaruh gempa di daerah lain mengagetkan warga Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.

"Getaran tersebut diduga kuat disebabkan oleh gempa yang terjadi di daerah lain dan dampaknya turut dirasakan di Nunukan," kata sejumlah warga Nunukan, Kamis.

Warga di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia mensinyalir getaran keras itu disebabkan gempa yang terjadi di Kota Tarakan atau Filipina bagian selatan yang merupakan daerah terdekat.

Peristiwa yang berlangsung dua kali di saat masyarakat setempat sedang tertidur lelap itu, menurut Samsir, seorang pedagang di Pasar Yamaker Kabupaten Nunukan, membuat keluarganya terbangun akibat merasakan rumahnya bergoyang-goyang.

"Saya kira mimpi rumah digoyang-goyang orang. Tak lama kemudian, saya terbangun dan merasakan sepertinya diayun-ayun dan ternyata ada gempa," ujar dia.

Menurut dia, getaran itu dirasakan berlangsung dua kali dengan pertama kali getarannya sangat kuat dan yang kedua kalinya biasa-biasa saja.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Nunukan, melalui pengamat meteorologi, Muh Hasan di Nunukan, Kamis membenarkan getaran yang dirasakan masyarakat Kabupaten Nunukan berlangsung sekitar pukul 03.48 Wita itu adalah efek dari gempa yang lokasi kejadiannya belum terdeteksi.

Ia memastikan gempa tersebut bukan terjadi di wilayah Kalimantan Timur dengan alasan Pulau Kalimantan tidak termasuk wilayah rawan gempa di Indonesia.

"Kalau Pulau Kalimantan itu bukan daerah gempa. Jadi yang pastinya getaran yang dirasakan masyarakat dini hari tadi terjadi di pulau ini," katanya.

Hasan menambahkan, terkait dengan getaran yang disebabkan oleh gempa itu belum terdeteksi di BMKG Kabupaten Nunukan sehingga kekuatan dan lokasinya belum diketahui.

Berdasarkan pemgamatan sebelumnya, kata Hasan, getaran tersebut disinyalir berasal dari gempa susulan yang pernah terjadi di wilayah lain dengan lokasi terdekat di sekitar Pulau Kalimantan bagian utara.

Berdasarkan data dari BMKG Kabupaten Nunukan, gempa yang terjadi di sekitar Kalimantan bagian utara adalah di Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah pada Rabu (22/5) pukul 9.45.58 Wita dengan kekuatan 4,1 skala richter (SR) pada kedalaman 10 kilometer, lokasi 1.17 Lintang Utara dan 120.61 Bujur Timur berada di laut 39 kilometer barat laut.

Kemudian gempa kedua dan terdekat yakni terjadi di Tabalong Tanah Grogot Kabupaten Berau Kalimantan Utara pada Minggu (26/5) pukul 20.25.12 Wita berkekuatan 4,8 SR pada kedalaman 10 kilometer, lokasi 1.95 Lintang Selatan dan 115.9 Bujur Timur dengan pusat gempa berada di darat 41 kilometer tenggara Tabalong.

Jika dihubungkan dengan getaran yang dirasakan di Kabupaten Nunukan, Kamis dini hari tersebut, Hasan memperkirakan terjadi gempa susulan di Kabupaten Toli-Toli yang dianggap paling dekat dengan Kabupaten Nunukan dan sekitarnya.

"Kemungkinan besar getaran yang dirasakan di Nunukan dini hari tadi itu terjadi di Toli-Toli. Karena daerah ini yang paling dekat dengan Nunukan," terangnya.

Ia menambahkan, getaran yang diduga kuat disebabkan oleh gempa Kamis dini hari itu berkuatan kurang dari 5,0 SR dan tidak menimbulkan tsunami karena belum terdeteksi oleh peralatan milik BMKG Kabupaten Nunukan. (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013