Keluarga Iis Aprianti menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi bantuan langsung Kapolres Rokan Hulu AKBP Wimpiyanto yang telah mengevakuasinya dalam kondisi segera melahirkan.

Iis Aprianti dievakuasi dengan perahu karet dari tempat tinggalnya di Rokan Hulu, Riau menuju tempat bidan desa pada Sabtu (1/1) pukul 14.50 WIB.

Dia harus dievakuasi menggunakan perahu karet dari tempat tinggalnya di Rokan Hulu, Riau, karena permukiman sekitar tempat tinggalnya terendam banjir jelang melahirkan.

"Istri saya, Iis Aprianti, waktu itu akan melahirkan dan sudah bukaan dua, tiba-tiba sekitar pukul 09.00 WIB rumah kami kena banjir," kata Roni Siregar, suami Iis kepada wartawan, Senin.

Roni Siregar mengatakan istrinya diperkirakan oleh bidan desa setempat akan melahirkan pada 1 Januari 2022, namun bayi mereka belum juga lahir. Padahal rumah mereka di Desa Babussalam, Rambah telah diterjang banjir kiriman di Padang Lawas, Sumatera Utara.

Menurutnya lagi, keluarga sempat bingung karena air terus naik dan merendam semua rumah di jalan lintas Riau-Sumatera. Keluarga pun kaget tiba-tiba melihat Kapolres AKBP Wimpiyanto datang menghampiri.

"Saat itu Kapolres lagi keliling mantau di lokasi banjir sendirian. Kemudian beliau datang karena mendapat kabar istri mau melahirkan, langsung ke rumah. Kapolres meminta istri saya agar dievakuasi ke RSUD Rokan Hulu. Namun keluarga meminta dibawa ke bidan desa yang sudah memeriksa Iis sejak awal kehamilan," katanya lagi.

"Waktu beliau melihat ada perahu karet di dekat rumah, beliau tanya 'kenapa di sini?' Kami jawab karena ada mau melahirkan. Lalu beliau suruh langsung evakuasi kalau tidak memungkinkan pakai perahu karet, pakai mobil dinas beliau, lalu kami bilang jangan, nanti mobilnya rusak, beliau jawab lebih penting nyawa," katanya pula.

"Jadi kami bilang terima kasih bantuannya Pak. Di bidan sini saja tidak apa, karena sudah sejak awal bidan yang periksa," kata Roni.

Mendengar hal itu, Iis akhirnya dievakuasi ke tempat bidan desa menggunakan perahu karet oleh Kapolres dan keluarga. Evakuasi mulai dilakukan sekitar pukul 14.50 WIB.

"Kapolres sendirian, tidak ada anggotanya yang lain. Akhirnya sama warga dibawalah ke bidan, beliau (Kapolres) ikut menyorong perahu sampai ke tempat bidan," katanya pula.

Sekitar pukul 20.30 WIB setelah dievakuasi, Iis akhirnya melahirkan dengan persalinan normal di praktik bidan Lismarita Simpang Supra. Keluarga mengaku terharu dan mengapresiasi setelah mendapat pertolongan langsung Kapolres.

"Sejak kami kecil sampai tahun 2022 belum ada pimpinan tertinggi di Polres itu pernah berani turun langsung di tengah banjir yang tidak bisa lagi dilewati kendaraan. Kemarin beliau turun sendiri, tanpa ajudan," kata dia.

Kapolres Wimpiyanto mengatakan banjir di Rokan Hulu terjadi akibat hujan lebat dari daerah Padang Lawas. Banjir kiriman dari atas itu menyebabkan debit air di Sungai Batang Lubuh meluap dan menyebabkan banjir di Babusalam.

"Kemarin terdampak sekitar 1.223 kepala keluarga yang rumahnya terendam banjir, termasuk di Babussalam," kata Wimpiyanto.

Ia mengatakan saat itu dirinya sedang patroli. Sementara personel lainnya masih melakukan pembagian sembako kepada warga sekitar.

Saat ini kondisi air sudah surut.

Pewarta: Frislidia

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022