Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Offroader Tim Grage, Surabaya, Sumardji, akhirnya tak terbendung untuk menjadi juara Batulicin Offroad Challenge di trek offroad Gunung Besar, Batulicin, Kalimantan Selatan, Sabtu-Minggu (13-14/4).

Sumardji menjadi yang tercepat di SS (special stage, trek lomba) 2 dan SS-3 dari lima SS yang dipertandingkan Sabtu (13/4).

Pada Minggu (14/4), ia juga tercepat di SS-6, dan akhirnya mengumpulkan total poin 351 untuk merebut tempat pertama.

Atas kemenangan ini, Sumardji mendapatkan sebuah Utility Transport Vehicle (UTV), kendaraan serbaguna berpenggerak empat roda senilai tidak kurang dari Rp350 juta.

"Benar-benar perjuangan," komentar Sumardji.

Ia menjadi juara dengan hanya selisih dua angka dari runner up Henry Dunant yang mengantongi nilai 349.

Dunant, seperti juga Sumardji, sukses menjadi yang tercepat pada SS-1, SS-5, dan SS-7.

Malah, Sumardji nyaris saja terkejar. Di SS-8 atau SS terakhir, perolehan poinnya jeblok, hanya 36. Untung baginya, Henry Dunant meski mencatatkan poin jauh lebih baik, yaitu 51, namun gagal menjadi yang tercepat.

Justru H Isam, offroader Jhonlin Racing Team, yang mendapatkan poin 60 untuk poin tertinggi dan tercepat mssuk finish. Haji Isam juga akhirnya menempati urutan ketiga di klasemen akhir.

"Sayang. Kalau dapat fastest tadi," sebut Dunant. Bila tercepat melalap trek dan masuk finish, ia akan melibas perolehan poin Sumardji dan keluar sebagai juara.

Di kelas non winch di bagian kelas UTV, offroader tuan rumah Haji Maranti, Supardi, dan Haji Tajeriannoor berurutan sebagai juara, runnner up, dan tempat ketiga.

Kemudian di kelas non winch untuk di bawah 1300 cc, offroader Balikpapan Said Adul sukses merebut hadiah untuk posisi ketiga dengan perolehan poin total 365.

Seperti juga Sumardji, Said berjuang habis-habisan untuk mempertahankan jarak poin dengan para pesaingnya seperti Mansyah dan Didi Rohidi dari Banjarmasin.

Menghuni posisi ketiga itu, Said berhak atas hadiah uang tunai Rp5 juta, piagam, dan plakat.

"Karena gagal di dua SS sebelumnya, saya berjuang mati-matian mempertahankan posisi. Di SS-6 dan SS-8 bisa jadi tercepat," tutur Said yang mengumpulkan poin 244.

Kampin kelas non-winch adalah Rachman, offroader tuan rumah dengan poin 304, dan di tempat kedua Haji Juarni dengan poin 266.

Offroader Balikpapan lainnya, yaitu Hendri Kurniawan akhirnnya harus puas menghuni tempat ke-11 dan terlempar dari 10 besar. Hendri memulai balapan di hari Sabtu untuk kelas FFA (free for all) dengan mengalami patah borem setir, kemudian patah as, peleg yang sobek, dan terbalik.

"Nanti kita akan lebih baik lagi. Target perbaikan di event di Samarinda pekan depan," kata Hendri.

Batulicin Offroad Challenge juga menampilkan aksi-aksi akrobatik para offroader. Dari Riki Celeng antara lain, rekan setim Sumardji.

Riky menampilkan aksi-aksi seperti jumping, atau masuk dan keluar dari kubangan lumpur dengan cepat hingga membentuk cipratan air lumpur cokelat yang besar dan dramatis.

Kemudian dua offroader tuan rumah, kakak-adik H Syamsuddin dan H Johan yang membela tim Jhonlin Racing Team.

H Isam, panggilan akrab Syamsuddin, juga tak ketinggalan memberi aksi memukau. UTV yang dikendarainya Haji Isam laksana mau lepas landas ketika dalam kecepatan tinggi begitu melewati gundukan tanah rintangan di SS-1.

Masih dari Jhonlin, ada nama kawakan di dunia offroad, Yuma Wiranatakusuma yang memacu UTV Polaris. Yuma konsisten berada di urutan ketiga atau keempat dari semua SS yang diikutinya. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013