Samarinda (ANTARA Kaltim) - Polisi Kehutanan berhasil menemukan lokasi penebangan kayu di kawasan Taman Nasional Kutai ketika melakukan patroli yang digelar Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Kepala Balai Taman Nasional Kutai (TNK) Erly Sukrismanto dihubungi dari Samarinda, Kamis malam, mengatakan bahwa patroli Polhut yang digelar sejak 16--20 Maret 2013 itu berhasil menemukan ratusan batang kayu olahan dengan jenis ulin berbagai ukuran.

Selain menemukan 157 batang kayu ulin olahan, 11 personel Polhut dari Balai TNK yang melakukan Patroli Pengamanan Mandiri di Resor Mawai-Muara Bengkal, yaitu di daerah Beliwit dan Bendang SPTN II Tenggarong, juga menemukan 50 papan dari ulin, 19 pondok serta dua jembatan.

"Karena medan cukup sulit, semua barang bukti dimusnahkan dengan cara dicincang/rajang menggunakan `chainsaw`, sementara untuk memutus akses para pelaku `illegal logging` jembatan dipotong, sedangkan pondok dimusnahkan dengan cara dibakar," katanya.

Dari tunggul kayu yang ditemukan, kata dia, diketahui berdiameter antara 60--80 sentimeter atau diperkirakan ulin yang ditebang itu berumur 200-300 tahun.

Kayu ulin olahan yang disita sepanjang 4 meter dengan jumlah jumlah 6,33 meter kubik tersebut, kata Erly Sukrismanto, terdiri atas 109 batang ukuran 10x10 sentimeter, 33 batang ukuran 8x8 cm, 15 batang berukuran 5x10 cm, serta 50 batang papan berukuran 2x20 cm.

Akibat wilayah kerja SPTN II Tenggarong relatif cukup jauh jaraknya dari kota Tenggarong ditambah medan yang cukup sulit dijangkau, kata Erly Sukrismanto, petugas terpaksa membuat pondok di dalam hutan agar kegiatan patroli dapat efektif.

"Menurut penuturan Alkaf dan Rifai, personel Polhut balai TN Kutai SPTN II Tenggarong, upaya yang dilakukan petugas cukup keras untuk mencapai lokasi. Petugas berhasil menemukan lorong atau jalan menuju lokasi penebangan ilegal di dalam kawasan hutan TNK dan berhasil menemukan barang bukti itu," katanya.

"Dalam pelaksanaan patroli pengamanan mandiri ini petugas tidak berhasil menemukan tersangka, mengingat medan yang di tempuh cukup jauh dan melewati perkampungan di daerah Sebulu. Sehingga, kemungkinan besar kegiatan patroli sudah diketahui oleh para pelaku mengingat di lokasi tersebut sinyal telepon juga sudah masuk," ungkap Erly Sukrismanto.

Bahkan, pada kegiatan patroli tersebut mobil petugas Balai TNK sempat terbalik di jalan poros PT Surya Hutani Jaya Petak 100.

"Karena kondisi jalan yang sangat licin, mobil petugas sempat terbalik. Beruntung semua petugas selamat dari insiden tersebut," katanya.

Balai Taman Nasional Kutai terus berkomitmen dalam mewujudkan kelestarian hutan sesuai dengan visi BTNK, yaitu terjaganya keutuhan kawasan dan optimalnya fungsi Taman Nasional Kutai.

Upaya pengangamanan hutan, kata Erly, tidak hanya dilakukan pada Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Sangatta, tapi juga dilakukan di Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Tenggarong.

"Tujuan patroli mandiri ini untuk meningkatkan pengawasan terhadap terhadap gangguan tindak pidana kehutanan di kawasan hutan TNK. Patroli yang dilaksanakan sejak 16--20 Maret 2013 dengan kekuatan personel 11 orang petugas TNK," kata Erly Sukrismanto.

Ke depan, lanjut dia, Balai TNK akan lebih menjalin kerja sama dengan perusahaan HTI di sekitar Taman Nasional Kutai, dalam hal ini PT Surya Hutani Jaya.

"Mengingat munculnya kecenderungan kegiatan illegal logging sering terjadi di wilayah yang berdekatan dengan wilayah rencana karya tahunan (RKT) perusahaan sehingga para pelaku memanfaatkan akses jalan yang diperbaiki perusahaan untuk memudahkan pengangkutan kayu ilegal tersebut," ungkap Erly.

Kegiatan patroli dan operasi gabungan, kata dia, akan terus ditingkatkan pada masa mendatang untuk mengantisipasi maraknya pembalakan liar di wilayah barat Taman Nasional Kutai dengan melibatkan pemangku kepentingan lainnya.

"Kami juga mengharapkan dukungan dari berbagai kalangan agar ikut membantu menertibkan aktivitas pencurian kayu, kegiatan sawmill, mebel, serta penumpukan kayu ilegal yang berada di luar wilayah TN Kutai, khususnya di sepanjang jalur Sebulu-Separi, Kabupaten Kutai Kertanegara," katanya. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013