Total populasi sapi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur masih belum mampu mencukupi kebutuhan daging bagi masyarakat setempat karena baru sekitar 16 ribu ekor, sementara idealnya sebanyak 17 ribu ekor.


"Total 16 ribu ekor sapi itu sudah termasuk pedet dan indukan yang tidak mungkin disembelih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat PPU yang saat ini berjumlah 181.349 jiwa," ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Kabupaten PPU Arief Murdiyatno di Penajam, Senin.
 
Akibat masih kurangnya populasi sapi tersebut, maka para pedagang sapi di PPU mendatangkan sapi dari luar antara lain dari Sulawesi Selatan dan Jawa.
 
Kondisi ini tentu menjadi tantangan baginya sekaligus peluang bagi peternak setempat untuk memacu peternakan sapi agar terus berkembang, sehingga ke depan mampu memenuhi kebutuhan daging sapi untuk warga setempat.
 
Menurutnya, total populasi sapi yang sebanyak 16.000 ekor tersebut terdiri dari sapi jantan sebanyak 31,79 persen, kemudian selebihnya yang mencapai 68,21 persen merupakan sapi betina dan sapi anakan.
 
"Persentase dari 16.000 ekor sapi itu adalah untuk pedet ada 9,04 persen dan sapi muda ada 14,23 persen. Selebihnya adalah sapi jantan dan indukan, termasuk sapi betina produktif yang tidak boleh dipotong," katanya.
 
Pihaknya menargetkan pada 2023 akan terdapat 17 ribu ekor sapi, sehingga berbagai hal yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan angka kelahiran dengan target 18,09 persen per tahun.
 
Kemudian angka kematian 2,83 persen per tahun, pemotongan sapi dengan target 3,38 persen per tahun, penjualan 5,93 persen per tahun, pemasukan ternak 5,66 persen per tahun, dan pengeluaran ternak 0,76 persen per tahun.
 
"Itu merupakan parameter yang dikaji. Untuk parameter yang sifatnya menambah diantaranya kelahiran dan pemasukan ternak. Sementara kematian, pemotongan, penjualan, dan pengeluaran ternak sifatnya mengurangi. Angka ini selalu dinamis setiap saat, mengukuti situasi dan kondisi," katanya.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021