Bontang (ANTARA Kaltim) - Kota Bontang Kalimantan Timur yang telah berturut-turut meraih piala Adipura sebenarnya telah memiliki berbagai inovasi dan kreasi yang bisa melahirkan keunggulan komparatif sebagai ciri khas.

"Banyak hal sebenarnya yang telah dilakukan Bontang untuk upaya meraih piala Adipura dan tinggal fokus pada sebuah komplain sebagai bendmarking yang merupakan ciri khas sebuah kota yang berhasil meraih piala Adipura Kencana," kata anggota Tim Eco Regent Kalimantan (Perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup), Andi Kusuma, di Bontang, Minggu (10/3).

Andi mencontohkan seperti Tulung Agung komplain keuggulannya adalah kabupaten swadaya energi, Probolinggo Kabupaten swadaya energi dengan memanfaatkan gas metan, Surabaya kota taman.

"Dari berbagai diskusi Bontang sebenarnya telah memiliki inovasi dan kreasi dan tinggal fokuskan saja.  Bagaimana mengemas inovasi, menganalisis keunggulan, sehingga inovasi itu terukur dan terdokumentasikan," ujarnya.

Dia mencontohkan beberapa inovasi yang telah dilakukan Bontang, antara lain bank sampah, ipal biogas "waste to energy", kampung 3 R, solar sell "nenewable energy", 30 persen ruang terbuka hijau.

"Terus terang Bontang sering dijual atau dipromosikan di kota kabupaten lain di Kalimantan Timur untuk dicontoh dalam keberhasilan sebagai kota bersih peraih Adipura selama beberapa tahun berturut-turut," kata Andi Kusuma.

Menurut Andi, apalagi gerakan meraih Piala Adipura di Bontang mendapat dukungan atau komitmen penuh Walikota, Wakil Walikota, DPRD, Tim Adipura dan masyarakat dalam kerangka pemberdayaan.

"Bontang saat ini telah mulai adaptif terhadap perubahan iklim dengan memanfaatkan energi terbarukan, dengan menganti lampu jalan dengan solar sell.  Juga ada upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui gerakan mengunakan, mengurangi dan memanfaatkan atau 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle)," ujarnya.

Kunci penilaian Adipura Kencana sendiri adalah telah meraih piala adipura selama tiga tahun berturut-turut, memiliki keunggulan komparatif, gerakan 3R sebanyak 7 persen dari sampah yang dihasilkan, ruang terbuka hijau 20 persen, peran swasta, SDM, konservasi energy, ethic of development, kembangkan system transportasi berkelanjutan.

Sementara itu Wakil Walikota Bontang Isro Umarghani menyampaikan untuk tahun 2012 sebanyak 200 listrik solar sell telah dipasang diberbagai sudut Bontang, serta pergantian 500 lampu-lampu tidak hemat energy, serta pemasangan listrik solar sell di kampung nelayan. (*)

Pewarta: Suratmi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013